patungpatung yunani klasik bercirikan . banyak distilir. Artikel Terkait: jelaskan teknik menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam. Tags pendidikan SOAL TANYA JAWAB. Related Articles. Sebutkan kesalahan yang sering terjadi pada renang gaya dada! 4 hari ago.
Patung Aphrodite Tidak banyak patung Yunani yang masih ada pada masa modern. Pada Abad pertengahan, patung-patung Yunani kurang dihargai, sehingga banyak patung Yunani kuno yang dibakar untuk kemudian dijadikan bahan bangunan. Di banyak situs arkeologi besar Yunani, terdapat tempat pembakaran kapur Abad Pertengahan, yang dulu digunakan untuk membakar patung Yunani kuno. Beberapa patung Yunani dikenal tidak dari patung aslinya, melankan dari tiruannya yang dibuat oleh Romawi. Periode gaya patung Yunani kuno terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut. Patung Zaman Batu Patung Zaman Perunggu Patung Zaman Kegelapan Patung Arkaik Patung Severe Patung Klasik Patung Hellenistik l • b • s Seni Yunani KunoArsitekturSejarah Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Arkaik • Klasik • HellenistikGaya dan Aspek Flutasi • Pedimen • Triglif dan Metope • Doria • Ionia • Korinthos • TetrastoonBangunan penting Parthenon • TeaterPatung Zaman Batu • Zaman Perunggu • Zaman Kegelapan • Arkaik • Severe • Klasik • HellenistikTembikar Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Sub-Mykenai • Geometris • Figur Hitam Exekias • Figur Merah Pelukis BerlinLukisan Zaman Perunggu • Zaman KlasikLain-lain Musik 5 C. SM - Periode Klasik Tinggi . Polyclitus (Polycleitus atau Polykleitos) menciptakan patung emas dan gading Hera untuk kuil dewi di Argos. Strabo menyebutnya sebagai rendering Hera paling indah yang pernah dilihatnya, dan itu dianggap oleh sebagian besar penulis kuno sebagai salah satu karya paling indah dari semua seni Yunani.
- Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa setiap kali berhadapan dengan patung laki-laki Yunani klasik Anda akan memfokuskan pandangan pada bagian selangkangan. Lalu terbersit pertanyaan “mengapa ukuran penisnya sedemikian kecil?” Bukan. Bukan karena patung melambangkan pria pengidap mikro-penis. Tetapi karena masyarakat Yunani klasik menetapkan standar maskulinitas berdasarkan ukuran penisnya. Bukan pula mengikuti rumus “semakin besar, semakin maskulin”, tetapi sebaliknya. “Orang Yunani menghubungkan penis kecil yang tidak ereksi dengan moderasi, yang merupakan salah satu kebajikan utama serta yang membentuk pandangan mereka tentang maskulinitas ideal,” kata Andrew Lear, pengajar di tiga kampus—Harvard, Columbia, NYU—kepada Olivia Goldhill dari Quartz. Olivia mengutip ulasan sejarawan seni Ellen Oredsson dalam laman blognya. Lelaki Yunani ideal adalah mereka yang “rasional, intelektual, dan otoritatif”. Dengan kata lain, elemen-elemen yang membentuk maskulinitas ialah tingkat kecerdasan, kewibawaan, dan kebijaksanaan lelaki yang bersangkutan. Sosok yang demikian bisa ditemukan pada patung pahlawan, dewa-dewa, atau atlet. Alih-alih selangkangan, para tokoh berbadan tegap itu sebenarnya meminta orang-orang untuk memfokuskan penilaian pada pemikiran serta karakter mereka. Kebalikannya adalah tokoh-tokoh dengan penis berukuran besar dan dalam kondisi tegang beberapa ada yang melebihi ukuran normal. Mereka diperlakukan sebagai manifestasi lelaki tidak ideal. Andrew mencontohkan Satyr, tokoh mitologi Yunani yang berwujud setengah manusia setengah kambing. Satyr menghuni hutan dan pegunungan. Ia dekat dengan Dionisos, dewa anggur yang gemar berpesta. Satyr juga digambarkan sebagai pemabuk yang menampakkan sifat penuh nafsu liar. Oleh sebab itu, dalam wujud patung, ia memiliki penis tegang yang berukuran besar. Satyr mewakili lelaki yang tidak maskulin dalam pandangan Yunani klasik karena selama hidup hanya dikontrol oleh nafsu dan dorongan seksual. Andrew mencatat, selain Satyr, patung orang jompo juga mewakili lelaki tidak ideal sebab kadang digambarkan memiliki penis berukuran besar. Ellen menegaskan standar ini tidak ada hubungannya dengan performa di ranjang. “Para lelaki Yunani yang ideal itu tetap dimungkinkan sering berhubungan seks. Tapi ini tidak ada korelasinya dengan ukuran penis. Penis yang kecil memungkinkan mereka untuk tetap terlihat tenang dan logis.” Aristofanes, penulis naskah drama Yunani yang hidup sekitar tahun 448-385 SM, pernah menyinggung filosofi penis dalam salah satu lakonnya yang berjudul Awan Nephelai. Penis besar ia setarakan dengan “kulit pucat”, “dada tak bidang”, dan “sikap cabul”—karakteristik yang tidak atletis dan tidak terhormat untuk anak muda Yunani. Standar lelaki ideal versinya adalah yang memiliki “dada yang berkilau, kulit cerah, bahu bidang, lidah kecil, pantat kuat dan zakar kecil.” Paul Chrystal dalam bukunya In Bed with the Ancient Greeks 2016 menelusuri penggambaran penis turut muncul pada lukisan vas Yunani klasik. Penafsiran atas simbolisasi kemaluan laki-laki telah membuat banyak pihak terobsesi, katanya, baik yang berprofesi selaku sejarawan, antropolog, bahkan pengunjung museum. Sebagaimana Andrew dan Ellen kemukakan, Paul menyimpulkan penis kecil yang tidak disunat menjadi tanda kebangsawanan dan keunggulan kultural dalam standar Yunani klasik. Sebaliknya, penis besar nan tegang menandakan pemiliknya sebagai sosok yang “vulgar, melanggar norma, dan terkesan barbar”. “Penis kecil cocok dengan idealisme Yunani mengenai kerupawanan seorang laki-laki. Organ prostetik besar adalah bahan olok-olok. Di panggung komedi, pemeran karakter si bodoh’ pasti berpenis besar, menandakan kebodohan yang lebih dekat ke binatang buas ketimbang manusia.” Pada kebudayaan lain penis besar diartikan punya kemampuan reproduksi yang dahsyat pula. Ayah yang hebat ialah yang mampu menghasilkan banyak keturunan. Dengan kata lain, lebih mampu menjaga garis keturunan. Di Yunani klasik, menurut Paul, konsepnya dibalik serta terdengar agak aneh. Penis kecil justru dipandang sebagai lambang kesuburan sebab menghasilkan jarak yang lebih pendek bagi sperma untuk melakukan perjalanan menuju pembuahan sel telur. “Lihat Zeus dia memiliki empat-puluh-lima anak yang seluruhnya dihasilkan dari penis yang ukurannya jelas tidak spektakuler.” Paul menambahkan kulup turut dinilai amat penting. Ukurannya bisa sangat panjang, bahkan ada yang melebihi tiga perempat panjang penis. Penggambarannya kebanyakan terlihat bukan pada patung, tapi pada lukisan vas. Salah satu yang paling terkenal adalah lukisan pada vas bunga merah Attic yang disebut-sebut sebagai karya pelukis Sosias. Infografik Penis kecil patung yunani. luar vas memperlihatkan gambar di mana prajurit setengah dewa Akhilles membalut lengan sahabat baiknya, Patroklos. Penis berkulup panjang milik Patroklos terpampang amat jelas. Kulup panjang dianggap setara dengan penis berukuran besar mewakili jiwa yang kelewat erotis serta penuh kecabulan. Beberapa literatur menyinggung tema ini. Salah satunya satire karya Lucian dari Samosata 125-180 SM. Judulnya Lexiphanes. “’Tentu saja,’ kubilang, yang kamu maksud bukan Dion yang terkenal itu, kan, pemuda brengsek-berzakar-menggantung, pengunyah damar yang hobi masturbasi serta bertindak cabul setiap kali dia melihat seseorang dengan penis besar dan kulup panjang.” Dunia bergerak, berevolusi menjauhi standar Yunani klasik. Kini ukuran penis yang kecil menjadi isu yang membuat kaum Adam tidak percaya diri. Maskulinitas diasosiasikan dengan penis besar sebab dianggap akan lebih memuaskan pasangan. Merujuk kembali ke laporan Quartz, faktor pendorong perubahan cara pandang itu bisa bermacam-macam. Ada yang menengarai dampak popularitas pornografi. Ada yang mendakwanya sebagai manifestasi body shaming—serupa yang perempuan hadapi melalui perbandingan antar-fisik. Andrew mengatakan, baik di masyarakat Yunani klasik maupun kekinian, ukuran penis sebenarnya tidak ada hubungannya dengan performa di ranjang. Ini bukan opini, tapi telah melalui berbagai uji ilmiah. Salah satunya riset kolaborasi King’s College London dan London NHS yang dipublikasikan Maret 2015. Dikutip dari Independent, tim peneliti menyimpulkan bahwa ukuran penis tidak berkorelasi dengan kepuasan dalam hubungan demikian, Andrew juga menegaskan yang sebaliknya pemilik penis kecil belum tentu orang dengan tingkat intelektualitas atau kebijaksanaan yang mumpuni. “Laki-laki Yunani kerap saling bertemu dalam kondisi telanjang selama berada di gimnasium. Jadi mereka pasti menyadari, bahwa tidak setiap pria bijak memiliki penis kecil, dan tidak setiap pria cabul berpenis besar.” - Sosial Budaya Penulis Akhmad Muawal HasanEditor Windu Jusuf
Berbagai bentuk kesenian Yunani banyak dibawa keluar dari Yunani. Kemungkinan suatu karya dari kesenian Yunani dapat bertahan hingga saat ini tergantung dari media seninya. Saat ini, terdapat banyak kesenian Yunani Kuno berupa tembikar, koin, patung batu, dan beberapa patung perunggu.

Temple of Olympian Zeuz, salah satu peninggalan Peradaban Yunani Kuno. 450 SM, Jenderal Pericles Athena mencoba untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya. Caranya, ia menggunakan uang publik dan iuran yang dibayarkan ke Athena oleh sekutunya, demi mendukung seniman dan pemikir negara-kota. Pericles membayar pengrajin untuk membangun kuil dan bangunan umum lainnya di kota Athena. Dia beralasan bahwa dengan cara ini dia dapat memenangi dukungan rakyat Athena dengan membagikan banyak pekerjaan konstruksi sambil membangun monumen publik. Harapannya, orang-orang akan datang dari jauh untuk melihatnya, meningkatkan prestise Athena dan juga dirinya. Arsitektur Yunani Klasik Hasil paling penting dari kampanye pekerjaan umum Pericles adalah Parthenon, sebuah kuil untuk menghormati dewi pelindung kota Athena. Arsitek Iktinos dan Kallikrates dan pematung Phidias mulai mengerjakan kuil pada pertengahan abad ke-5 SM. Parthenon dibangun di atas Acropolis, alas alami yang terbuat dari batu yang merupakan situs permukiman paling awal di Athena. Pericles mengundang orang lain untuk membangun di lokasi yang sama Pada 437 SM, misalnya, arsitek Mnesikles mulai membangun gerbang besar yang dikenal sebagai Propylaia di ujung baratnya. Pada akhir abad itu, pengrajin menambahkan kuil yang lebih kecil untuk dewi Yunani Athena—menghormati perannya sebagai dewi kemenangan, Athena Nike—bersama dengan Athena dan Erechtheus, raja Athena. Namun, Parthenon tetap menjadi daya tarik utama situs ini. Arsitektur Kuil Yunani Dengan platform batu persegi panjang, serambi depan dan belakang pronaos dan opisthodomos dan deretan kolom, Parthenon menjadi contoh arsitektur kuil Yunani. Biasanya, orang-orang Yunani kuno tidak beribadah di dalam kuil mereka seperti yang kita lakukan sekarang. Sebaliknya, ruang interior naos atau cella relatif kecil, hanya menampung patung dewa yang dibangun untuk menghormati kuil. Para penyembah berkumpul di luar, mereka masuk hanya untuk membawa persembahan ke patung. Kuil-kuil Yunani klasik semuanya memiliki bentuk umum yang sama Barisan kolom yang menopang entablature horisontal semacam cetakan dekoratif dan atap segitiga. Di setiap ujung atap, di atas entablature, ada ruang segitiga yang dikenal sebagai pedimen. Di situlah pematung melakukan karya rumit. Di Parthenon, misalnya, patung pedimen menunjukkan kelahiran Athena di satu sisi dan pertempuran antara Athena dan Poseidon di sisi lain. Agar orang yang berdiri di tanah dapat melihatnya, patung pedimen ini biasanya dicat dengan warna-warna cerah dan disusun dengan latar belakang biru atau merah yang solid. Cat ini telah memudar seiring bertambahnya usia. Akibatnya, potongan-potongan kuil yang bertahan hingga saat ini tampak terbuat dari marmer putih saja. Proporsi dan Perspektif Arsitek Yunani klasik memiliki banyak teknik canggih untuk membuat bangunan mereka terlihat rata sempurna. Mereka membuat bidang horisontal berbentuk U, yang sangat sedikit ke atas, dan kolom yang berbadan lebih gemuk di bagian tengah daripada di ujungnya. Tanpa inovasi ini, bangunan akan tampak melorot. Dengan teknik ini, mereka tampak sempurna dan megah. Patung Yunani Kuno Tidak banyak patung atau pahatan klasik yang bertahan hingga saat ini. Patung batu mudah pecah, dan patung logam sering dilebur untuk digunakan kembali. Namun, kita tahu bahwa pematung Yunani seperti Phidias dan Polykleitos pada abad ke-5 dan Praxiteles, Skopas dan Lysippos pada abad ke-4 menemukan cara penerapan aturan anatomi dan perspektif pada bentuk manusia. Baca Juga Seperti Arisan, Orang Yunani Mengundi Pejabat Bisakah untuk Pemilu ? Baca Juga Awal Konflik Besar Yunani-Persia Pertempuran Maraton yang Legendaris Baca Juga Menyelami Filsafat Cinta dari Plato Pada Simposiumnya di Athena Patung-patung orang sebelumnya tampak canggung dan palsu, tetapi pada periode klasik patung-patung itu tampak alami. Mereka bahkan memiliki ekspresi wajah yang tampak realistis. Salah satu patung Yunani yang paling terkenal adalah Venus de Milo, yang diukir pada 100 SM selama Zaman Helenistik oleh Alexandros dari Antiokhia—yang tampaknya kurang dikenal. Dia ditemukan pada 1820 di pulau Melos. Tembikar Yunani Kuno Tembikar Yunani klasik tampaknya merupakan bentuk seni yang paling bermanfaat pada zaman itu. Orang-orang mempersembahkan patung-patung terakota kecil sebagai hadiah kepada dewa dan dewi. Mereka juga menguburkan patung-patung itu bersama orang wafat dan memberikannya kepada anak-anak mereka sebagai mainan. Mereka juga menggunakan pot tanah liat, toples dan vas untuk hampir semuanya. Pot ini dilukis dengan adegan religius atau mitologis seperti patung-patung zaman itu. Sebagian besar pengetahuan kita tentang seni Yunani klasik berasal dari benda-benda yang terbuat dari batu dan tanah liat. Benda-benda itu telah bertahan selama ribuan tahun. Namun, kita dapat menyimpulkan bahwa tema yang kita lihat dalam karya-karya ini muncul juga dalam kreasi yang kurang bertahan lama seperti lukisan dan gambar Yunani kuno. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Orangyang menciptakan patung disebut pematung. Patung dibuat dengan 2 metode yaitu Subtraktif [mengurangi bahan seperti memotong,menatah] atau Aditif [membuat model lebih dulu seperti mengecor atau mencetak]. Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Setelah bebas dar Zaman Kegelapan orang Yunani mulai membuat kembali patung batu besar. Orang Yunani belajar cara membuat patung batu besar dari orang Mesir. Pada masa itu, banyak orang Yunani yang bekerja di Mesir sebagai tentara bayaran, sehingga mereka dapat mengamati patung Mesir dan cara pembuatannya. Salah satu ciri patung jenis ini adalah kedua kaki yang dibuat tidak sejajar, satu kaki diposisikan lebih ke depan sedangkan kaki lainnya lebih ke belakang. Ini dilakukan supaya patung dapat berdiri kokoh. Dua patung kuros dari zaman Arkaik Meskipun belajar dari Mesir, para pematung Yunani juga membuat patung dengan ciri tersendiri. Patung Mesir biasanya ditampilkan lengkap dengan pakaian, sedangkan patung pria Yunani ditampikan telanjang. Ini karena orang Yunani menganggap bahwa tubuh pria itu suci dan dewa senang melihat tubuh pria telanjang. Sementara patung perempuan tetap ditambahi pakaian. Patung Arkaik yang menampilkan perempuan, disebut Kore. Patung pria disebut kouros "lelaki" sedangkan patung perempuan disebut kore "gadis". Patung pria bisanya ditampilkan dengan rambut yang menjuntai hingga bahu, sedangkan rambut pada patung perempuan dibuat lebih panjang, terkadang hingga payudara. Patung kouros l • b • s Seni Yunani KunoArsitekturSejarah Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Arkaik • Klasik • HellenistikGaya dan Aspek Flutasi • Pedimen • Triglif dan Metope • Doria • Ionia • Korinthos • TetrastoonBangunan penting Parthenon • TeaterPatung Zaman Batu • Zaman Perunggu • Zaman Kegelapan • Arkaik • Severe • Klasik • HellenistikTembikar Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Sub-Mykenai • Geometris • Figur Hitam Exekias • Figur Merah Pelukis BerlinLukisan Zaman Perunggu • Zaman KlasikLain-lain Musik
\n\n \n patung patung yunani klasik bercirikan
Jelajahiklasik Yunani patung yang menarik dan tahan lama yang memiliki desain yang realistis. klasik Yunani patung yang disesuaikan ini ideal untuk dekorasi dalam dan luar ruangan.

Parthenon Parthenon adalah kuil untuk dewi Athena yang dibagun di puncak bukti tertinggi di kota Athena, yaitu di Akropolis "Kota Tinggi". Pada Zaman Perunggu Akhir, sekitar tahun 1300 SM, Akropolis merupakan tempat tinggal para raja, sekaligus merupakan tempat pertahanan terakhir jika kota Athena diserang. Setelah Zaman Kegelapan, kota Athena tidak lagi dipimpin oleh raja, sebagai gantinya mereka menerapkan oligarki. Dengan demikian, Akropolis tak lagi menjadi tempat kediaman raja, alih-alih, tempat ini menjadi tempat suci bagi dewi Athena, dan orang Athena membangun kuil untuknya di sana. Kuil Athena pertama di Akropolis pertama kali dibangun pada periode Arkaik dan dibuat dari batu kapur. Ketika pasukan Persia menaklukan Athena dalam Perang Yunani-Persia, mereka menghancurkan kuil itu, tepat sebelum Pertempuran Salamis pada tahun 480 SM. Seusai perang, sisa-sisa kuil itu dikubur di bawah Akropolis. Parthenon Untuk waktu yang lama setelah Perang Yunani-Persia, orang Athena membiarkan Akropolis sebagai reruntuhan dan tidak berusaha merenovasinya, sebagai peringatan perang. Pada tahun 440-an SM, barulah rakyat Athena ingin kembali membangun Parthein mereka dengan lebih besar dan lebih indah. Untuk membangun kembali Parthenon, Athena membutuhkan dana yang besar. Pemerintah Athena mengakali permasalahan ini dengan mengambil dana iuran Liga Delos dan menggunakannya untuk membangun Parthenon. Liga Delos adalah persekutuan negara-negara kota di Yunani yang dipimpin oleh kota Athena. Dana itu sendiri berasal dari pembayaran oleh semua anggota dan Liga dan sebenarnya dana itu harus digunakan untuk kepentingan Liga, yaitu bertempur melawan Persia. Namun karena Athena membutuhkan dana besar dan memiliki kuasa lebih atas Liga Delos, mereka berani untuk merampas uang itu untuk kepentingan mereka sendiri. Parthenon di Akropolis pada malam hari Athena menyewa dua arsitek ternama, Kallikrates dan Iktinus, serta seorang pemahat terkenal, Pheidias, untuk membangun Parthenon. Kali ini keseluruhan bangunan dibuat dari marmer serta menampilkan gaya arsitektur terbaru, dan dengan ukuran yang lebih besar. Para arsitek Parthenon ingin membangun kuil terbaik di Yunani. Ketika sebagian besar kuil Yunani memiliki enam tiang di bagian depannya, Parthenon memiliki delapan tiang. Kuil Yunani lainnya dihiasi oleh friz bongkahan batu panjang berhias pahatan bersambungan saja atau metope panel batu individual berhias saja, sedangkan Parthenon memiliki friz dan juga metope. Ada serangkaian triglif dan metope di arkitraf utama, di atas tiang bergaya Doria, dan ada friz di arkitraf dalam, di atas tiang bergaya Ionia. Jadi ketika kuil Yunani lain memiliki tiang dengan hanya satu gaya saja, tiang-tiang Partheon dibuat dengan dua gaya. Tiang Parthenon yang bergaya Doria Para arsitek ingin membuat Parthenon seindah mungkin. Kallicrates dan Iktines ingin Parthenon nampak mengambang, jadi mereka merancang kuil ini sedikit melengkung ke arah tengah, sehingga Parthenon terlihat hendak melayang ke udara. Mereka juga menegtahui bahwa jika tiangnya dibuat lurus, maka ilusi optik akan membuat kuil nampak tipis di bagian tengah, jadi mereka merancang supaya tiangnya agak tebal di bagian tengah, sehingga semua tiangnya akan nampak tegak dan sama tebalnya. Pheidias Menunjukkan Friz Parthenon kepada Kawan-Kawannya, lukisan tahun 1868 karya Lawrence Alma-Tadema Di bagain depan Parthenon, di pedimen segitiga, Pheidias memahat adegan persaingan antara dewi Athena dan dewa Poseidon sebagai dewa utama di kota Athena. Di pedimen belakang, dia menaruh pahatan yang menggambarkan kelahiran dewi Athena dari kepala dewa Zeus. Sayangnya, sebagian besar pedimen itu kini sudah rusak, dan bagian yang masih tersisa kini disimpan di museum. Rekonstruksi pedimen timur Parthenon yang menggambarkan kelahiran dewi Athena dari kepala Zeus Di metope, tepat di bawah atap Parthenon, Pheidias memahat adegan pertempuran antara suku Lapith melawan makhluk Kentaur dari kisah Kentauromakhia, orang Yunani melawan bangsa Amazon dari kisah Amazonomakhia, para dewa melawan kaum raksasa dari kisah Gigantomakhia, dan adegan penghancuran kota Troya oleh pasukan Yunani. Salah satu metope di Parthenon yang menggambarkan pertarungan antara orang Lapith melawan Kentaur Semua kisah tersebut menunjukkan kehebatan dan keunggulan bangsa dan pria Yunani atas bangsa dan peradaban lainnya pada umumnya, dan bagaimana pria dan dewa Yunani mampu mengalahkan semua yang melawan mereka, mulai dari raksasa, kentaur, orang Troya, hingga perempuan suku Amazon. Pada friz Parthenon, Pheidias memahat ritual orang Athena, beserta para gadis di arah depan, yang membawakan pakaian baru bagi dewi Athena di kuilnya. Metope yang menggambarkan persembahan pakaian bagi dewi Athena Sebagian besar pahatan dibuat dengan gaya baru yang indah, yang mana semua tokohnya seolah bergerak dengan anggun, dan pakaian mereka nampak melayang dan amat tipis, nyaris tembus pandang, sehingga semua otot dan tendon mereka, yang digambarkan dengan indah, dapat terlihat. Friz lainnya pada Parthenon menggambarkan para pemuda Athena menunggang kuda. Kuda-kudanya merasa bersemangat berada dalam parade, dan para penunggangnya berusaha mengendalikannya. Pahatan ini menunjukkan kemampuan Pheidias dalam menampilkan gerakan kuda dan manusia. Friz penunggang kuda di Parthenon Di dalam Parthenon, Pheidias memahat sebuah patung dewi Athena yang sangat besar, dibuat dari emas dan gading kriselefantin. Patung itu disebut Athena Parthenos. Sayangnya patung ini kini sudah tidak ada, karena patung tersebut sudah dilelehkan oleh orang untuk diambil emasnya. Replika patung Athena Parthenos di Amerika Serikat Parthenon berdiri sebagai simbol kejayaan Athena selama sekitar delapan ratus tahun. Ketika rakyat Athena memeluk agama Kristen sekitar tahun 400 M, mereka mengubah Parthenon menjadi gereja Kristen, dan bangunan ini tetap berdiri hingga seribu tahun lamanya. Namun ketika Kesultanan Utsmaniyah menguasai Yunani sekitar tahun 1400-an M, mereka tidak begitu tertarik pada gereja Kristen karena mereka adalah penganut Islam, sehingga lama-kelamaan Parthenon mulai rusak dan terabaikan. Pada tahun 1600-an M, Utsmaniyah menggunakan Parthenon sebagai tempat penyimpanan amunisi dalam perang melawan orang Venesia. Utsmaniyah berpikir bahwa tidak akan ada yang menyerang Parthenon sehingga amunisi mereka aman di sana. Namun pada tahun 1687, seseorang secara tidak sengaja menyalakan amunisi itu dan membuatnya meledak. Peristiwa ini membuat banyak pahatan dan atap Parthenon hancur. Bagian selatan Parthenon yang mengalami kerusakan berat akibat ledakan tahun 1867 Pada tahun 1700-an, seorang Inggris bernama Lord Elgin membeli sejumlah pahatan Parthenon dari pemerintah Utsmaniyah dan membawanya ke Inggris. Kini pahatan-pahatan tersebut berada di Museum Britania. Banyak pihak merasa bahwa pahatan itu seharusnya dikembalikan kota Athena, sedangkan beberapa lainya merasa bahwa pahatan itu harus tetap disimpan di Inggris. Patung-patung dari Parthenon yang kini ada di Museum Britania. l • b • s Seni Yunani KunoArsitekturSejarah Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Arkaik • Klasik • HellenistikGaya dan Aspek Flutasi • Pedimen • Triglif dan Metope • Doria • Ionia • Korinthos • TetrastoonBangunan penting Parthenon • TeaterPatung Zaman Batu • Zaman Perunggu • Zaman Kegelapan • Arkaik • Severe • Klasik • HellenistikTembikar Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Sub-Mykenai • Geometris • Figur Hitam Exekias • Figur Merah Pelukis BerlinLukisan Zaman Perunggu • Zaman KlasikLain-lain Musik

Monumen patung, angka dewa yunani, athena, terlindung, diadakan, angka, marmer carrara, berlin-mitte Public Domain
Pada akhir tahun 400-an SM, Yunani, khususnya Athena, hancur lebur akibat perang besar yang melibatkan hampir seluruh negara-kota di Yunani, yakni Perang Peloponnesos. Seusai perang, bangsa Yunani menjadi terlalu miskin untuk membuat patung, namun pada akhirnya mereka kembali berhasil membuat patung, bahkan mereka menciptakan gaya baru. Kali ini para pematung menampilkan lebih banyak emosi pada patungnya, terutama perasaan-perasaan sedih, misalnya duka cita. Para pematung juga lebih tertarik membuat patung perempuan, dan kini patung perempuan ditampilkan tanpa pakaian. Patung tokoh tertentu juga banyak dibuat. Patung dari Zaman Hellenistik yang disebut Nike Samothrakia Ada beberapa pematung terkenal dari periode Hellenistik. Salah satunya adalah Praxiteles, yang berkarya sekitar tahun 340-an SM. Dia membuat patung Hermes dan bayi Dyonisos di kuil. Patung Hermes dan Bayi Dyonisos karya Praxiteles. Praxiteles juga membuat patung Aphrodite yang menurut orang-orang begitu hidup, sampai-sampai ada pria yang jatuh cinta dan berusaha mencium patung itu. Namun patung aslinya kini sudah tidak ada dan hanya ada tiruannya buatan Romawi. Tiruan buatan Romawi dari patung Aphrodite karya Praxiteles Lysippos adalah pematung Hellenistik terkenal lainnya. Dia adalah pematung favorit Aleksander Agung. Karyanya yang paling terkenal adalah Apoxyomenos, yaitu patung seorang pria muda yang sedang membuang minyak dari tubuhnya menggunakan strigil. Patung ini dibuat sekitar tahun 320 SM, tidak lama setelah kematian Aleksander. Sayangnya, patung aslinya, yang dibuat dari perunggu, sudah tidak ada, dan yang kini masih bertahan adalah tiruannya buatan Romawi yang dibuat dari marmer. Tiruan buatan Romawi dari patung Apoxyomenos karya Lysippos l • b • s Seni Yunani KunoArsitekturSejarah Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Arkaik • Klasik • HellenistikGaya dan Aspek Flutasi • Pedimen • Triglif dan Metope • Doria • Ionia • Korinthos • TetrastoonBangunan penting Parthenon • TeaterPatung Zaman Batu • Zaman Perunggu • Zaman Kegelapan • Arkaik • Severe • Klasik • HellenistikTembikar Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Sub-Mykenai • Geometris • Figur Hitam Exekias • Figur Merah Pelukis BerlinLukisan Zaman Perunggu • Zaman KlasikLain-lain Musik
Meskipunbegitu, karyanya yang paling terkenal justru sudah tidak ada, yaitu patung Zeus yang sangat besar yang dibuat dari emas dan gading (kriselefantin). Patung ini dibuat sekitar tahun 440 SM dan ditaruh di kuil Zeus di Olympia. Kemudian patung ini dibawa ke istana di Konstantinopel dan terbakar habis dalam suatu kebakaran pada tahun 475 SM.
Yunani Purba memberi sumbangan besar kepada perkembangan budaya dunia. The arca Yunani Tamadun purba yang sangat maju memungkinkan untuk menunjukkan pandangan dunia yang holistik dan harmoni oleh orang purba, untuk mencerminkan kesempurnaan moral dan fizikal seseorang dalam model tiga dimensi. Indeks1 arca zaman kuno Zaman zaman hellenistik Tamadun Yunani yang hebat kemudiannya ditakrifkan oleh sejarawan sebagai tamadun Hellenic lahir sekitar abad ke-XNUMX SM daripada penyatuan beberapa orang penceroboh seperti Dorian yang, selepas pertempuran biadab dan ganas, menetap secara definitif sekitar abad ke-XNUMX SM di wilayah itu. Semenanjung Yunani dan penduduk tempatan yang mereka temui secara beransur-ansur sepanjang perjalanan mereka. Tamadun purba yang terbentuk dari semasa ke semasa mula berkembang dan berkembang dalam banyak sektor seperti ketenteraan, perdagangan dan sosial. Dorongan positif yang hebat diberikan terutamanya oleh bidang seni berkat kerja dan bakat artis terkenal dan unik. Dalam bidang seni, salah satu bentuk seni yang paling banyak digunakan di mana artis Yunani benar-benar menonjol hingga ke tahap kesempurnaan adalah arca yang bersama-sama dengan patung-patung terkenal mereka, mujur tiba ke zaman kita, membawa tamadun Yunani purba ke Olympus seni. Seni Yunani Purba menjadi tiang dan asas di mana seluruh tamadun Eropah berkembang. Arca Yunani Purba adalah subjek istimewa. Tanpa arca purba, tidak akan ada karya cemerlang Renaissance, dan sukar untuk membayangkan perkembangan selanjutnya seni ini. Patung-patung di Greece telah memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Mereka diletakkan di tempat yang paling penting, mereka digunakan untuk menghiasi kuil, mereka didirikan untuk menghormati pemenang Sukan Olimpik. Mereka dipasang di kubur untuk mengenang si mati, mereka digunakan untuk menghiasi bangunan awam. Arca klasik dan Hellenistik ini secara langsung mempengaruhi arca Rom dan juga arca Barat dalam fesyen hari ini. Yunani Purba, seperti budaya lain, mengalami pelbagai tempoh dalam perkembangannya. Setiap daripada mereka dicirikan oleh perubahan dalam semua jenis seni, termasuk arca. Oleh itu, adalah mungkin untuk mengesan peringkat utama pembentukan bentuk seni ini, menerangkan secara ringkas ciri-ciri arca Yunani kuno dalam pelbagai tempoh perkembangan sejarah negara ini. Gambaran keseluruhan kerja arca dalam tiga tempoh kardinal sejarah seni Yunani mendedahkan peningkatan berterusan dalam gaya dan teknik penghasilan, daripada imobilitas kepada pergerakan. Ia adalah model yang ideal untuk pengukir yang ingin mencari cara mereka sendiri dalam profesion, mengambil pengajaran daripada kajian penglihatan tubuh manusia oleh sarjana kuno arca Yunani. Kebanyakan patung marmar telah dimusnahkan, yang gangsa telah dileburkan kerana orang Kristian berusaha untuk membersihkan Yunani daripada paganisme. Empat daripada tujuh keajaiban purba dunia, Patung Zeus, Kuil Artemis, Colossus of Rhodes dan Rumah Api Alexandria adalah monumen Yunani. Hari ini mereka tidak wujud, kita tidak dapat menghargai kehebatan karya seni ini. Tetapi banyak arca Yunani kekal di galeri terkenal di seluruh dunia. zaman kuno Zaman Arkaik adalah zaman pertama dalam sejarah seni Yunani kuno, bermula pada 700 SM. C. dan berakhir pada 480 a. C. Istilah "kuno" ialah istilah Yunani yang bermaksud "awal." Ia digunakan untuk menggambarkan banyak peristiwa dalam seni yang berlaku pada peringkat awal budaya Yunani. Oleh itu, arca zaman ini menunjukkan kemahiran awal yang dipamerkan oleh pengukir Yunani. Peringkat ini adalah peringkat pegun di mana kepingan dicipta tanpa pergerakan atau fleksibiliti. Patung-patungnya dicirikan oleh simetri dan ketegaran bentuk. Ciri-ciri penting figura manusia diserlahkan. Tokoh lelaki berbogel, arca yang dikenali sebagai figura Kuros adalah bogel kerana para atlet berbogel semasa Sukan Olimpik. Mereka mempunyai kaki kiri di hadapan. Sebaliknya, arca wanita yang dipanggil Korai anak dara berpakaian lengkap. Pose untuk figura yang dipahatnya termasuk berdiri, melutut, dan postur duduk. Orang Yunani terutamanya mengukir patung dewa dan dewi dalam rupa lelaki, wanita dan kanak-kanak. Pengukir moden jarang menggunakan jenis arca Kuros dan Korai. Oleh kerana kekurangan pembangunan kemahiran, figura arcanya tidak digambarkan secara realistik. Dalam keinginan mereka untuk melihat senyuman, orang Yunani memberikan bibir mereka ekspresi melengkung, yang pengkritik seni memanggil "senyuman kuno." Ia adalah satu bentuk senyuman yang diekspresikan secara buatan pada wajah patung-patung itu akibat kekurangan kemahiran memahat. Era pertama arca Yunani bersejarah dipengaruhi oleh patung Mesir kuno. Arca tradisional Yunani pada masa itu dianggap tidak semulajadi dan tidak fleksibel. Badan arca kali ini dikritik kerana dihimpunkan seolah-olah dari kepingan. Dapat dilihat patung-patung tersebut telah diukir daripada bongkah segi empat tepat. Ini bukan potret, tetapi perwakilan simbolik tuhan. Kadangkala, ia juga berfungsi sebagai patung orang yang telah meninggal dunia atau sebagai monumen kepada pemenang Sukan Olimpik. Contoh menarik bagi tokoh wanita kuno ialah Dewi dengan Delima 580-570 SM dan Dewi dengan Arnab kira-kira 560 SM. Di antara imej lelaki, kumpulan arca Cleobis dan Biton menonjol, yang penciptanya ialah pengukir terkenal Polimedes de Argos pada akhir abad ke-560-550 SM. Keringanan, kehalusan dan keceriaan membezakan karya-karya tuan Ionia lama. Contoh yang paling terkenal dianggap sebagai Shadow Apollo, dicipta pada XNUMX-XNUMX SM Arca monumental menduduki tempat penting dalam seni pada masa itu. Adalah menjadi kebiasaan untuk memaparkan mitos Yunani Purba yang paling ingin tahu dan penting. Pertimbangan yang teliti terhadap komposisi pedimen Kuil Artemis sekitar 590 SM membolehkan anda menikmati tontonan plot yang berkembang pesat dan menarik dari mitos terkenal Medusa, Gorgon dan Perseus yang mulia. Zaman klasik Dalam tempoh klasik antara abad ke-XNUMX dan ke-XNUMX SM imej menunjukkan pergerakan terkawal dan keharmonian antara ketegangan dan kelonggaran. Contraposto digunakan untuk ini pendirian yang santai dan semula jadi yang membawa berat badan anda pada sebelah kaki supaya pinggul bertentangan dinaikkan untuk menghasilkan lengkungan yang santai dalam badan. Bahagian belakang sedikit melengkung dalam kedudukan itu. Sudut pandangan yang berbeza kini diambil kira imej boleh dilihat dari semua sisi, ia tidak lagi bertujuan hanya untuk dilihat dari kedudukan hadapan. Dalam tempoh ini, seni Yunani mencapai kemuncaknya. Arca itu terkenal kerana fleksibiliti dan kajian komprehensif tentang perwakilan pergerakan. Pemerhatian kritikal dan kajian anatomi manusia membawa kepada penciptaan tokoh arca dalam realisme penuh dan dalam perkadaran yang betul. Semasa zaman klasik arca Yunani, karya kuno yang paling terkenal telah dibuat. Batu dan gangsa menjadi pilihan bahan yang popular pada masa ini. Orang Yunani kuno memberikan patung-patung ini banyak pose aktif. Arca Yunani purba zaman klasik mungkin tertumpu pada pergerakan, tetapi wajah pada patung-patung ini sebahagian besarnya tabah. Hanya orang gasar dipercayai menunjukkan emosi mereka di khalayak ramai. Kemanusiaan ditunjukkan sebagai ideal dalam arca seni Yunani kuno. Karya agung Yunani klasik dibezakan oleh keharmonian, perkadaran ideal, yang bercakap tentang pengetahuan yang sangat baik tentang anatomi manusia, serta kandungan dan dinamik dalaman. Dalam era klasik, arca terkenal seperti Athena Parthenos, Olympian Zeus, Discobolus, Doryphorus dan banyak lagi telah dicipta. Sejarah telah mengekalkan untuk anak cucu nama-nama pengukir yang paling cemerlang pada masa itu Polykleitos, Phidias, Myron, Scopas, Praxiteles dan banyak lagi. Tempoh klasik dicirikan oleh kemunculan tokoh wanita bogel pertama Amazon yang Terluka, Aphrodite of Cnidus, yang memberikan gambaran tentang kecantikan wanita yang ideal pada zaman kegemilangan zaman dahulu. Pedimen Kuil Athena Aphaia 500-480 SM, membolehkan untuk mengesan peralihan dari kuno pedimen barat kepada cita-cita baru pedimen timur, diiktiraf sebagai contoh ciptaan yang sangat mengagumkan yang dibuat dalam Klasik Awal. pentas. Gabungan harmoni tenaga pergerakan dan keagungan figura menandakan saat apabila zaman klasik hebat menggantikan zaman klasik kuno. Pencapaian paling ketara dalam peralihan ini ialah penciptaan patung Poseidon sekitar 450 SM. Mungkin salah satu arca yang paling terkenal dan terkenal di dunia dari zaman klasik ialah Pelempar Cakera Myron, yang merupakan penjelmaan sempurna model atlet ideal yang dibayangkan oleh orang Yunani purba. Patung ini menggambarkan atlet muda yang hendak melontar cakera. Anda boleh melihat ketegangan semua bahagian badan yang mendahului pukulan sebenar. Keseimbangan fizikal yang sempurna mesti mencerminkan nilai moral atlet itu sendiri, bersedia untuk melampaui batas dan meningkatkan nilai murninya. zaman hellenistik Ini adalah tempoh ketiga dan terakhir dalam sejarah arca Yunani kuno, bermula pada 323 SM. C. dan berakhir pada abad “Hellenistik” merujuk kepada seni yang berkembang di bawah pengaruh Greece di negara-negara Mediterranean semasa pemerintahan Alexander the Great. Di dalam pusat-pusat kebudayaan dunia Helenistik, beberapa akademi muncul yang berurusan dengan analisis serius dari pelbagai bidang, termasuk seni, kesusasteraan, dan perubatan. Kanun direka untuk menilai kualiti arca. Ini membawa kepada peningkatan minat dalam sistem perkadaran dalam arca. Karya-karya itu dicirikan oleh realisme, emosi yang melampau, gerak isyarat yang berlebihan, otot dan bentuk. Dinamik gerakan adalah tepat, angin bertiup melalui bulu sayap dan lipatan pakaian dapat dilihat dengan terperinci yang tidak dapat dijelaskan. Para pengukir meneroka pergerakan tiga dimensi. Salah satu kemajuan pertama dalam arca dalam tempoh ini adalah minat yang besar dalam potret. Persamaan individu tidak terdapat dalam kedua-dua arca kuno dan klasik, tetapi dominan dalam arca Yunani Helenistik. Tidak semua orang dapat melihat perbezaan antara arca Yunani kuno pada zaman klasik dan arca seni tradisional Yunani pada zaman Helenistik. Zaman purba Yunani lewat dicirikan oleh pengaruh oriental yang kuat pada semua seni secara umum dan arca khususnya. Foreshortenings kompleks, langsir indah, muncul dalam banyak butirannya. Emosi dan perangai oriental menembusi ketenangan dan keagungan klasik. Aphrodite of Cyrene, penuh dengan keghairahan, malah beberapa godaan, salinan boleh dikagumi di Muzium Vatican. Komposisi arca yang paling terkenal pada era Helenistik ialah Laocoön dan anak-anaknya oleh Agesander of Rhodes karya agung itu dipelihara di salah satu muzium Vatican. Gubahan ini penuh dengan drama, plot itu sendiri menunjukkan emosi yang kuat. Ketepatan dan realisme yang menakjubkan, serta emosi yang kuat, menarik perhatian dan memukau penonton moden. Semua ini bertujuan untuk memberikan karya emosi dan perangai, benar-benar luar biasa untuk seni Yunani Purba pada zaman dahulu. Arca terkenal ini nampaknya telah banyak menyentuh tahap intim, malah Michelangelo Buonarroti yang hebat sejak kebelakangan ini. Malah, arca Laocoön ditemui di Rom semasa penggalian arkeologi dan Michelangelo muda begitu terpesona dengan patung itu dan pergerakannya yang sangat nyata yang menyampaikan emosi yang kuat sehingga dia tertarik dengan arca Yunani klasik. Dan kita dapat melihat pengaruh ini apabila kita mengagumi beberapa karya pengukir yang hebat. Berikut adalah beberapa pautan yang menarik arca mesir seni bina mesir seni bina Rom Kandungan artikel mematuhi prinsip kami etika editorial. Untuk melaporkan ralat, klik di sini. IGCT2E.
  • zp89d2akz5.pages.dev/144
  • zp89d2akz5.pages.dev/221
  • zp89d2akz5.pages.dev/46
  • zp89d2akz5.pages.dev/25
  • zp89d2akz5.pages.dev/76
  • zp89d2akz5.pages.dev/171
  • zp89d2akz5.pages.dev/390
  • zp89d2akz5.pages.dev/387
  • zp89d2akz5.pages.dev/214
  • patung patung yunani klasik bercirikan