Berikutbeberapa kisah nyata mayat hidup dan bangkit dari alam kubur. Rasulullah SAW pernah menceritakan kisah mayit hidup dan bangkit dari alam kubur. Dahulu dizaman bani Israel ada sekelompok orang dari kalangan bani israil pergi kesebuah tempat pemakaman umum. Mereka pergi ke area perkuburan dengan maksud dan tujuan.
MENGINTIP kehidupan setelah mati, lima kisah siksa kubur. Utsman RA menuturkan bahwa jika ia berdiri di dekat kuburan, maka ia menangis sampai janggutnya basah. Dikatakan kepadanya, “Apakah kamu sedang mengingat surga dan neraka? Jangan menangis karena takut neraka dan rindu surga. Lalu kenapa kamu menangis karena kuburan ini?” Utsman menjawab, sesungguhnya nabi SAW telah bersabda, “Sesungguhnya alam kubur adalah stasiun pertama menuju alam akhirat. Jika seseorang bisa selamat dari alam kubur, maka kehidupan sesudahnya akan mudah. Sementara jika ia tidak bisa selamat dari alam kubur, langkah kehidupan sesudahnya akan sangat menyengsarakan.” Hadis Riwayat At Tirmidzi. Mengintip Kehidupan Setelah Mati, Kisah Amr Ibnu Dinar RA Amr Ibnu Dinar RA berkata, “Ada seorang penduduk Madinah yang memiliki saudara perempuan yang tinggal di ujung kota Madinah. Tiba-tiba saudarinya itu sakit. Iya pun datang untuk menjenguknya. Wanita itu meninggal. Lalu ia mengurus jenazahnya dan membawanya ke kuburan. Setelah selesai prosesi penguburan, ia kembali ke sesampainya di rumah, ia baru ingat kalau dompetnya tertinggal di dalam kuburan. Ia meminta bantuan salah seorang sahabatnya. Lalu keduanya mendatangi kuburan itu dan menggalinya kembali. Orang itu berkata kepada temannya, “Minggirlah, Saya ingin melihat bagaimana keadaan saudari perempuanku.” Ia mengangkat beberapa gundukan tanah yang ada di liang lahat itu. Tiba-tiba, kuburan itu menyemburkan api. Kemudian, ia mengembalikan gundukan tanah itu dan meletakkannya kembali. Orang itu pulang ke rumah ibunya. Ia berkata kepada ibunya, “Ceritakanlah kepadaku, bagaimana saudara perempuanku meninggal.” Ibunya menjawab, “Kenapa kamu masih saja bertanya mengenai saudarimu, padahal ia telah hancur dalam tanah.” “Ceritakan saja kepadaku, Saya ingin mengetahui perihal yang sebenarnya.” Maka ibunya berkata, “Setiap kali saudarimu mengambil air wudhu untuk salat, maka ia melewati pintu pintu rumah para tetangganya sambil menguping pembicaraan orang lain, agar ia bisa mengadu domba orang lain.” Adu domba termasuk salah satu penyebab siksa kubur. BACA JUGA Benarkah Baca Al Mulk Tiap Malam Bisa Menjaga dari Siksa Kubur? Karena itu, setiap muslim wajib memohon agar terhindar dari siksa kubur dan mempersiapkan bekal kubur dengan amal amal sholeh, sebelum benar-benar masuk ke liang kubur. Selama masih di dunia, sebenarnya setiap muslim mudah beramal. Tetapi, Jika seseorang telah masuk kubur, adalah keinginannya untuk kembali ke dunia walaupun hanya sesaat dan beramal saleh akan menjadi sesuatu yang mustahil, sehingga akan menyesal dan menderita. Foto Unsplash Setiap hari Kamis bumi menyeru beberapa kali. Seruan pertama, bumi berkata, “Hai manusia, sekarang ini Kamu berjalan diatas punggungku dan kamu akan dikembalikan ke dalam perutku.” Seruan kedua, bumi berkata, “Hai manusia, sekarang kamu ini menyantap berbagai jenis makanan di atas punggungku. Tetapi sesampainya di perutku kamu akan dimakan oleh belatung belatung.” Seruan ketiga, bumi berkata, “Hai manusia, sekarang ini kamu enak tertawa di atas punggungku, nanti kamu akan menangis di dalam perutku.” Seruan keempat Bumi berkata, “Hai manusia sekarang ini kamu boleh berbahagia di atas punggungku, tapi nanti kamu akan bersedih di dalam perutku.” Seruan kelima bumi berkata, “Hai manusia sekarang ini kamu boleh berbuat dosa di atas punggungku, tetapi nanti kamu akan disiksa di dalam perutku.” BACA JUGA Dianggap Sepele, Air Kencing Banyak Akibatkan Siksa Kubur Mengintip Kehidupan Setelah Mati, Kisah Abu Al Darda RA Dalam satu riwayat disebutkan Abu Al Darda RA sering duduk di dekat kuburan. Kalau ditanya mengenai hal itu. Ia menjawab, “Saya senang duduk bersama orang-orang yang mengingatkan ku terhadap tempat kembaliku. Jika saya bangun meninggalkan mereka, mereka tidak akan pernah mengumpat ku.” Mengintip Kehidupan Setelah Mati, Kisah Abu Hatim Al Asham Abu Hatim Al Asham berkata, “Jika seseorang melewati perkuburan, namun ia tidak dapat mengambil pelajaran untuk dirinya sendiri dan tidak berdoa untuk para penghuni kubur, maka ia telah menghianati diri sendiri dan menghianati mereka.” Foto Unsplash Mengintip Kehidupan Setelah Mati, Kisah Sofyan At Tsauri Sofyan At Tsauri mengatakan, “Orang yang sering mengingat alam kubur, ia akan mendapatkan kebun dari kebun surga. Sementara orang yang lalai mengingat alam kubur. Iya akan mendapatkan kawah dari kawah api neraka. Dalam syair disebutkan Jika kamu tidak mempersiapkan bekal taqwa Dan setelah mati kamu menjumpai orang-orang yang membawa bekal taqwa Maka kamu akan menyesal dan berharap menjadi orang sepertinya Karena kamu tidak mempersiapkan sebagaimana orang lain menyiapkan nya. Jika ditanya tentang bentuk konkret dari siksa kubur, para ulama berbeda pendapat. Menurut sebagian ulama, siksa kubur akan dirasakan oleh jasad manusia sebagaimana ia hidup di dunia. Setelah dikebumikan, mayat akan didudukkan dan ditanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan kubur. Menurut sebagian ulama lainnya, pertanyaan pertanyaan kubur diajukan kepada ruh, bukan jasad. Menurut sebagian ulama lainnya, ruh manusia akan dimasukkan ke dalam jasadnya sampai ke dadanya. Sebagian ulama lainnya berpendapat, berada di antara jasad dan kain kafannya. Pendapat para ulama di atas didasarkan pada riwayat-riwayat yang bisa dipertanggungjawabkan. Pendapat yang shahih menurut ahli ilmu adalah bahwa manusia harus meyakini adanya siksa kubur dan tidak usah mempermasalahkan mengenai bagaimana bentuk siksa kubur itu. Karena hanya Allah SWT yang mengetahui kepastiannya. Kita pun akan mengetahuinya, jika kita telah kembali ke haribaan Allah SWT. [] Sumber Buku Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, Oleh Syekh Abdul Hamid Al-Anquri Ulama Abad ke-8

Padasaat beliau melewati sebuah kuburan tua, beliau di kagetkan dengan penampakan pocong yang baru saja bangkit dari kuburnya. Karena 'Mbah Semar' ketakutan, akhirnya beliau lari dengan terburu-buru. Tetapi aneh setiap kali pocong tersebut mengejar 'Mbah Semar', pocong tersebut sesekali jatuh dan terbangun.

Jakarta - Yaumul Ba'ats artinya peristiwa saat Allah SWT membangkitkan kembali seluruh manusia yang telah meninggal dari alam kubur. Dikutip dari Sumber Belajar Kemendikbud, manusia akan diarahkan ke Padang Mahsyar."Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir bangkit dari kubur," tulis Sumber Belajar Kemendikbud, dikutip Jumat 8/10/2021.Bukti kebenaran adanya Yaumul Ba'ats telah diterangkan dalam beberapa firman Allah SWT. Salah satunya melalui surat Al Hajj ayat 7,وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِArtinya "Dan sungguh, hari Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."Berikut arti Yaumul Ba'ats lebih lengkap disertai gambaran dan hikmahnyaA. Gambaran Yaumul Ba'atsGambaran tentang peristiwia Yaumul Ba'ats telah dijelaskan Allah SWT melalui firmanNya QS An Nahl ayat 38. Menurut tafsir Kementerian Agama, Allah SWT membangkitkan dan menghidupkan kembali semua manusia dengan suatu tujuan. Mereka akan dimintai untuk pertanggungjawaban amal perbuatannya selama hidup di بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ ۙ لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوتُ ۚ بَلَىٰ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَArtinya "Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati." Tidak demikian pasti Allah akan membangkitkannya, sebagai suatu janji yang benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."Mengutip dari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kemenag, semua kondisi manusia, baik yang meninggal akibat kiamat kubra, hingga kematian karena kecelakaan semuanya dihidupkan kembali oleh Allah SWT tanpa terkecuali. Bahkan bagi jasadnya yang telah hilang saat meninggal pun Allah SWT bangkitkan pada peristiwa Yaumul Ba' Hikmah Yaumul Ba'ats dan iman kepada hari akhirYaumul Ba'ats dan rangkaian peristiwa lain saat kiamat menjadi alasan seoran muslim wajib mengimani hari akhir. Ada beberapa hikmah yang dikandung dari beriman kepada hari kiamat seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VI iman kepada hari akhir adalahMendorong manusia untuk senantiasa taat dan ikhlas dalam menjalankan perintah Allah SWTTanggung jawab dan berhati-hati dalam melakukan setiap perbuatan agar tidak mendatangkan dosaMenunjukkan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hariTeguh dalam melakukan setiap perbuatan dan pekerjaan yang diridhai Allah SWTSenantiasa menjalani hidup dengan penuh harap karena yakin adanya pahala dari Allah SWTMenyadarkan manusia untuk tidak terlena terhadap kesenangan dan gemerlap penjelasan tentang Yaumul Ba'ats dengan sedikit gambarannya. Semoga wawasan ini bisa menambah keimanan kita semua ya, Sahabat Hikmah. Aamiin. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/row
---- (The English translation can be read at below of the Indonesian text) ----- Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk m
loading...Setelah bangunan tinggi, ada batu yang dipijak Ibrahim. Batu inilah yang disebut Maqam Ibrahim. Foto/Ilustrasi Ist Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar dan anaknya yang masih menyusu, Ismail , di padang tandus. Pada era Rasulullah , tempat yang menjadi rumah Siti Hajar itu adalah dekat Baitullah. Pada bagian atas sumur Zamzam dan Masjidil Haram . Siti Hajar dibawa Nabi Ibrahim ke sana, di lokasi itu ada pohon Dauhah. Di sisi pohon itulah Siti Hajar tinggal bersama bayi saat itu di Mekkah belum ada ditnggali manusia. Wilayah itu tandus. Tak ada mata air. Nabi Ibrahim meninggalkan mereka berdua dengan hanya berbekal tempat makanan yang berisi kurma dan gentong berisi air. Baca Juga Tatkala Nabi Ibrahim berniat pergi, Siti Hajar mengikutinya sambil berkata, “Hai Ibrahim, hendak ke mana? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun?”Siti Hajar memberondongnya dengan pertanyaan seperti itu berkali-kali. Namun, Ibrahim bergeming. Memandang Siti Hajar pun tidak. Dia cuek.“Apakah Allah telah menyuruhmu berbuat demikian?” Siti Hajar bertanya. “Benar,” jawab Ibrahim.“Jika demikian, maka Dia tidak akan menelantarkan kami,” ujar Siti Hajar. Kemudian, Siti Hajar pun kembali ke tempat semula. Ibrahim melanjutkan langkahnya hingga sampai di Ibrahim pun menghadapkan wajahnya ke Baitullah seraya mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki pepohonan, yaitu di sisi Rumah-Mu yang suci. Mudah-mudahan mereka berterima kasih.” Baca Juga Waktu pun berjalan terus. Satu ketika Siti Hajar menyusui Ismail. Air susu telah mengering. Sementara gentong tempat persediaan air sudah kosong. Siti Hajar kehausan, demikian pula Ismail. Si kecil itu berguling-guling kehausan. Sementara Siti Hajar tidak tega melihat anaknya yang demikian. Maka beranjaklah ia ke bukit Shafa, tempat yang paling dekat darinya. Dia berdiri di puncaknya sambil mengarahkan pandangannya ke lembah dengan harapan melihat seseorang. Namun, dia tidak melihat dia turun dari Shafa. Ketika dia tiba di lembah, dia menyingsingkan kainnya lalu berjalan seperti orang tergesa-gesa hingga melintasi lembah tersebut. Kemudian dia menuju Marwah. Sesampai di Marwah ia pun berdiri di puncaknya dengan harapan dapat melihat seseorang. Tetapi di situ dia pun tidak melihat siapa-siapa. melakukan perbuatan demikian sebanyak tujuh kali. Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Oleh karena itulah maka manusia bersa’i antara keduanya” Ketika Siti Hajar hampir tiba di Marwah, dia mendengar sebuah suara. Dia berkata, 'Diam!' Maksudnya menenteramkan diri sendiri. Lalu dia mendengar lagi suara. Dia berkata, “Engkau telah memperdengarkan suara. Apakah kamu dapat menolong?” Tiba-tiba dia melihat malaikat. Malaikat itu menggali tanah dengan tumitnya atau dengan sayapnya sehingga muncullah air. Maka dia mulai membendung air dengan tangannya. Dia menciduk air ke tempatnya, kemudian air pun terus menyembur setelah diciduk. Baca Juga Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi SAW bersabda. "Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Ibu Ismail. Jika dia membiarkan Zamzam, atau jika dia tidak menciduk airnya, niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir.” Kemudian Siti Hajar minum lalu menyusui anaknya. Malaikat berkata kepadanya, “Kamu jangan khawatir akan disia-siakan karena di sana ada Baitullah yang akan dibangun kembali oleh anak ini dan bapaknya. Dan bahwa Allah tidak akan menelantarkan penduduknya”.Keadaan Baitullah itu lebih tinggi dari permukaan tanah. Ia seperti tonjolan tanah yang diterpa banjir sehingga mengikis bagian kiri dan kanannya.
Itubaru soal sosial, belum lagi soal atas katil. Kalau dalam sebulan tu, dalam 5 kali yang saya minta cuma sekali yang saya dapat. Itu pun rasa macam buat dengan patung. Kalau dulu, bila saya mintak 5 kali, 8 kali pun dia sanggup walaupun dia sampai susah nak bangun pagi tapi sekarang nyata berbeza. Perjalanan menuju Kota Madinah dan berkunjung ke Masjid Nabawi adalah kerinduan yang tak perah padam. Berjalan di kota suci, menginjak … SelengkapnyaPengalaman Pertama Masuk Masjid Nabawi Muhammad Ali yang nama lahirnya adalah Cassius Marcellus Clay, Jr, lahir 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Ia … SelengkapnyaSang Legenda, Muhammad Ali Akifah Baxter, mantan penganut Kristen yang tinggal di Amerika. Suatu hari ia jalan-jalan ke toko buku. Ia mencari sebuah buku … SelengkapnyaRisalah Islam Itu Sederhana Namun Pesannya Begitu Kuat Kun Fa Yakun Musibah yang Menyebabkanku Lumpuh Pada suatu hari ayahku datang kepadaku dan berkata tentang suatu hal yang aku … SelengkapnyaKisah Haru Abdullah Bani’mah Musibah yang Menyebabkanku Lumpuh Memang hidayah itu istimewa. Ia mahal dan berharga. Kedudukan dan status sosial bukanlah ukuran mendapatkannya. Gelimang harta bukanlah sarana bisa … SelengkapnyaGeorge bin Todzira, Hidayah Datang Saat di Medan Perang Kisah ini bercerita tentang Abdullah al-Majorci. Seorang mantan ulama besar Nasrani yang menjadi seorang muslim. Abdullah hidup saat Perang Salib … SelengkapnyaNama Muhammad, Kebenaran Yang Mereka Sembunyikan Beberapa bulan terakhir, berita tentang masuk Islamnya seorang atlet sepak bola internasional terdengar cukup ramai berseliweran di dunia maya. Ya, … SelengkapnyaEmanuel Adebayor 13 Alasan Mengapa Saya Memilih Islam Yahiye Adam Godhan adalah anak seorang tukang daging yang banyak menyangsikan dan menentang dogma Kristen. Ia juga merasa heran melihat … SelengkapnyaDari Penggemar Heavy Metal Menjadi Pencinta Alquran Post navigation Tidakada mayat yang bangkit dari kubur, mayat yang dikerubuti hewan-hewan, mayat tidak lengkap dan sebagainya, akhirnya pakai norma agama." (UII) menyebut banyak sinetron religi mengambil cerita dari majalah bergenre Islam mistis seperti Hidayah, Ghoib, dan Taubat - yang penjualannya laku keras. Sebelum Azab dan Dzolim, Rahasia Ilahi di
Materi khutbah Idul Adha ini menggambarkan tapak tilas perjuangan keluarga Nabi Ibrahim yang monumental dan penuh dengan hikmah. Perjuangan ini diabadikan dalam dua ibadah yang identik dalam setiap perayaan hari raya Idul Adha, yakni haji dan kurban. Dua ibadah yang hanya bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah ini menjadi syariat yang harus diupayakan pelaksanaannya oleh umat Islam. Selain untuk menyempurnakan keislaman, ibadah ini juga mampu semakin mendekatkan diri kepada Allah sebagai dzat yang wajib disembah. Teks khutbah berikut ini berjudul " Khutbah Idul Adha Hikayat Ibrahim dalam Haji dan Kurban". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia pada setiap bulan Dzulhijjah merupakan hari raya yang sangat identik dengan dua ibadah, yakni haji dan kurban. Dalam tuntunan agama Islam, ke dua ibadah ini memang hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah. Hari raya Idul Adha, haji, dan kurban juga tak bisa dipisahkan dari kisah dan perjalanan hidup Nabi Ibrahim beserta keluarga karena banyak peristiwa yang mewarnai kehidupannya diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban. Pada kesempatan khutbah kali ini, mari kita menapak tilas dan menelusuri kembali kisah perjalanan dan perjuangan hidup yang dialami oleh kakek moyang Nabi Muhammad saw ini yang berkaitan erat dengan ibadah haji dan kurban. Dengan mengenang kembali perjuangan Nabi Ibrahim, diharapkan kita mampu mengambil ibrah, hikmah, dan nilai-nilai spiritual sebagai modal dalam menjalani kehidupan ini. Dengan memahami sejarah ini, mudah-mudahan kita juga bisa termotivasi untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan kurban yang semua umat Islam pasti mengidam-idamkannya. Kaum mulsimin dan muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Kita awali kisah perjalanan dan perjuangan keluarga Nabi Ibrahim dan istrinya yang bernama Siti Hajar dari saat Allah menganugerahi mereka seorang putra yang sudah diidam-idamkan sejak lama. Kelahiran putra yang diberi nama Ismail ini diiringi dengan perintah dan cobaan dari Allah swt untuk menempatkan Siti Hajar dan Ismail di daerah lembah yang tandus dan gersang. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 37 رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ Artinya”Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya dan berada di sisi rumah-Mu Baitullah yang dihormati. Ya Tuhan kami, demikian itu kami lakukan agar mereka melaksanakan shalat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.” Saat tinggal di lembah itu, suatu hari Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui Ismail. Ia pun mencari air ke sana-kemari sambil berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Peristiwa inilah yang kemudian diabadikan menjadi salah satu rukun haji, yakni Sa’i atau berlari-lari kecil antara kedua bukit tersebut. Di tengah kesusahan itu, Allah menurunkan pertolongan melalui mata air yang muncul dari tanah, tepat di bawah kaki Ismail, yang saat itu sedang menangis kehausan. Di tempat inilah keluar air penuh berkah yang sampai saat ini bisa terus dinikmati oleh umat Islam seluruh dunia bernama air zamzam. Cobaan keluarga Nabi Ibrahim tidak berhenti sampai di situ. Nabi berjuluk “Khalilullah” kekasih Allah ini mendapatkan perintah dari Allah swt melalui mimpi untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Perintah ini juga menjadi sebuah ujian keimanan dan ketakwaan Nabi Ibrahim kepada Allah. Karena sebelumnya, ia pernah mengeluarkan janji bahwa jika Allah menghendaki Ismail untuk dikurbankan, maka ia akan melakukannya. Perintah itu pun akhirnya benar-benar datang kepadanya Awalnya, ketika bermimpi diperintahkan untuk menyembelih Ismail, Ibrahim merasa ragu. Ia pun melakukan perenungan dan berfikir-fikir apakah ini benar-benar perintah Allah. Peristiwa ini kemudian diabadikan dengan nama Tarwiyah yakni hari perenungan di mana kita disunnahkan berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah. Setelah perenungan ini, kemudian hilanglah keragu-raguan itu. Karena Nabi Ibrahim kembali bermimpi hal yang sama untuk menyembelih Ismail dan tahu jika itu adalah benar-benar perintah Allah swt. Peristiwa ini yang kemudian diabadikan dengan nama hari Arafah yang berarti mengetahui’ di mana kita juga disunahkan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah, Setelah Nabi Ibrahim tahu dan yakin perintah itu datang dari Allah, maka ia pun menyampaikan dan berdiskusi dengan Ismail. Dialog bersejarah antara Ayah dan anak ini pun diabadikan dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 102 فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ Artinya, “Ketika anak itu sampai pada umur ia sanggup bekerja bersamanya, ia Ibrahim berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia Ismail menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” Akhirnya, hari itu pun datang ketika Ibrahim dengan keimanan dan ketakwaannya serta Ismail dengan keyakinannya akan melaksanakan prosesi penyembelihan. Pada waktu itu, setan juga terus membisikkan kepada Ibrahim, Ismail, dan juga Siti Hajar untuk tidak usah menjalankan perintah Allah ini. Namun, keyakinan mereka tidak goyah sedikit pun. Untuk mengusir setan yang mengganggu, Nabi Ibrahim pun melemparinya dengan batu yang kemudian peristiwa ini diabadikan dalam ritual ibadah haji, yakni melempar jumrah. Ketika detik-detik Ibrahim akan menyembelih Ismail, tiba-tiba Allah swt berfirman dan memerintahkan Ibrahim berhenti tidak menyembelih Ismail. Firman ini termaktub dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110 وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ سَلٰمٌ عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ. كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ Artinya “Kami menebusnya dengan seekor hewan sembelihan yang besar. Kami mengabadikan untuknya pujian pada orang-orang yang datang kemudian, Salam sejahtera atas Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan’.” Atas peristiwa ini Malaikat Jibril yang membawakan hewan untuk disembelih sebagai pengganti Ismail pun berseru “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Takbir ini disambut Ibrahim dengan “Lailaha illahu Allahu Akbar” yang kemudian disambung oleh Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’ Dari peristiwa epik inilah, umat Islam kemudian disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Peristiwa ini juga menegaskan bahwa seseorang dilarang keras mengalirkan darah manusia. Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Dari peristiwa bersejarah keluarga Nabi Ibrahim ini, kita bisa banyak mengambil hikmah dan keteladanan. Dimulai dari keteladanan perjuangan hidup sampai dengan keteguhan iman dan takwa dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kisah-kisah Nabi Ibrahim, yang termaktub dalam Al-Qur’an dan terwujud dalam bentuk ibadah seperti Sa’i, melempar jumrah, puasa tarwiyah dan Arafah, serta menyembelih hewan kurban ini harus semakin meningkatkan keyakinan dan keteguhan kita dalam beribadah. Karena memang tujuan dari diciptakannya kita ke dunia ini adalah untuk beribadah. Allah berfirman وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ Artinya “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” QS Ad Dzariyat 56. Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Dalam menjalankan ibadah haji dan kurban, kita membutuhkan keteguhan dan keyakinan yang kuat karena harus rela mengeluarkan harta yang kita miliki. Jika tidak memiliki niat yang kokoh, maka haji dan kurban pun akan sulit untuk dilakukan. Untuk berhaji, kita harus berkorban menyiapkan puluhan juta rupiah guna membayar biaya perjalanan ke Tanah Suci. Ditambah juga kesabaran tinggi karena harus rela antre bertahun-tahun karena banyaknya umat Islam yang ingin menjalankan rukun Islam kelima ini. Untuk berkurban, kita juga harus menyediakan anggaran jutaan rupiah untuk membeli hewan kurban dan kemudian dibagi-bagikan kepada orang lain. Namun, ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Kita tidak perlu khawatir. Harta dunia yang kita keluarkan untuk berangkat ke Tanah Suci ini akan dibalas oleh Allah swt dengan kenikmatan kehidupan akhirat di surga yang abadi. Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ Artinya “Tidak ada balasan yang pantas diberikan bagi haji mabrur kecuali surga,” HR al-Bukhari. Begitu juga dengan ibadah kurban, Rasulullah telah menegaskan dalam dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا Artinya “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam manusia pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Demikian khutbah Idul Adha yang mengangkat tentang kisah inspiratif penuh perjuangan dari keluarga Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban. Semoga bisa menambah pengetahuan kita sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Dan semoga Allah swt senantiasa menurunkan hidayah dan rezekinya kepada kita sehingga kita bisa menjalankan tugas kita untuk beribadah khususnya mampu untuk melakukan ibadah haji dan berkurban. Amin. بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Khutbah II اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ H. Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung
Saatdiri telah lelah dalam berhijrah, ingatlah ajal bisa saja menjemput saat kau lengah. . Dear.. Tidak ada kata berhenti dalam berhijr Kisah Nyata mayat bangkit dari kubur dalam sejarah islam. Setiap manusia pasti kelak akan merasakan sakaratul maut, setiap jiwa yang bernyawa pasti kelak akan mengalami yang Namanya kematian. Kullu nafsing dzaaiqotul maut. Sakaratul maut bagaikan gerbang menuju perpindahan dari alam dunia menuju ke akhirat. Kelak segala perbuatan manusia didunia pasti akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat. Dahulu ada sekelompok orang yang pernah menyaksikan kebenaran sakaratul maut itu dari informasi seorang mayit yang berhasil hidup kembali. Mayit itu bangkit dari kubur dan dapat menceritakan kisah mengerikan yang dulu pernah ia alami. Padahal si mayit sudah lama meninggal dunia dan dikubur dalam tanah. Mayit itu diketahui telah dimakamkan 1 abad lamanya. Hal ini sungguh menakjubkan, mungkin sebagian kita menganggap bahwa tidak mungkin ada seseorang yang mati lalu hidup kembali. Namun didunia ini Allah lah yang maha kuasa dan berkehendak. Berikut beberapa kisah nyata mayat hidup dan bangkit dari alam kubur. Rasulullah SAW pernah menceritakan kisah mayit hidup dan bangkit dari alam kubur. Dahulu dizaman bani Israel ada sekelompok orang dari kalangan bani israil pergi kesebuah tempat pemakaman umum. Mereka pergi ke area perkuburan dengan maksud dan tujuan. Lalu diantara mereka lantas mengusulkan agar melaksanakan sholat dua rokaat, dan setelah itu barulah mereka berdoa kepada Allah SWT agar berkenan mengeluarkan seorang mayit dari dalam kubur. Tujuan mereka berdoa seperti itu bukan untuk menguji Allah, tetapi keinginan mereka ini bertujuan agar mereka mengetahui, hati mereka semakin yakin. Nantinya mereka ingin berkomunikasi dengan si mayit tentang kematian. Peristiwa ini tentu bisa dipetik pelajaranya, dan bisa dijadikan renungan agar kita selalu mengingat kematian. Simayit juga akan mengisahka kisahnya ketika datangnya kematian. Sementara yang hidup bisa mengambil pelajaran dari si mayit, karena jelas mereka kelak juga akan menyusul kematian. Mereka lantas melaksanakan sholat dua roka’at. Setelah melakasanakan sholat, mereka lantas berdoa memohon kepada Allah agar mengeluarkan dan menghidupkan seorang mayit dalam pemakaman itu. mereka ingin sekali berkomunikasi dengan orang yang sudah mati untuk mendapatkan informasi tentang kematian. Seperti yang kita tahu kematian selalu menjadi misteri yang tidak ada satupun manusia yang bisa meprediksi dan tahu kapan kematian itu datang. Yang jelas kematian itu ada pasti terjadi dan akan dialami setiap makhluk yang bernyawa. Akhirnya doa orang-orang bani israil itu Allah SWT kabulkan. Allah kemudian membangkitkan salah seorang mayit dari dalam kubur. Tiba-tiba muncullah sebuah kepala mayit dari dalam kubur. Subhanallah, mayit itu benar-benar bangkit dari kubur dan hidup kembali. Mayit itu memiliki ciri-ciri berkulit coklat dan ada bekas sujud diantara kedua belah matanya. Mayit itu lantas berkata “Wahai kalian! Apa yang kalian inginkan dariku? Aku telah mati sejak seratus tahun lalu, namun panasnya kematian belum juga hilang dariku sampai sekarang ini” Peristiwa itu benar-benar sungguh menakjubkan bagi sekelompok orang bani israil itu. mereka akhirnya bisa berkomunikasi dengan salah satu mayit dipemakaman itu tentang kematian. Simayit menjelaskan jikalau dirinya adalah telah mati dan dimakamkan 1 abad yang lalu. Tetapi rasa panas kematian belum juga menghilang hingga saat itu ia dibangkitkan Allah kembali. Peristiwa ini menjelaskan begitu dasyat dan sakitnya kematian itu. Simayit lantas berkata kepada sekelompok bani israil itu “maka berdoalah kepada Allah SWT agar mengembalikanku seperti semula lagi” Mereka lantas berdoa kepada Allah, dan akhirnya si mayit kembali seperti sediakala lagi. Begitu dasyatnya rasa kematian itu, bahkan hal ini juga dialami oleh orang-orang soleh ahli ibadah. Sebagaimana sosok mayit dalam kisah ini, ia adalah seorang yang sholih ahli ibadah. Semasa hidupnya ia banyak mengerjakan ibadah sholat. Bahkan bekas sujudnya masih terlihat jelas diantara kedua matanya. Namun rasa kematian itu akan lebih menyakitkan lagi bila dialami oleh orang-orang kafir dan para pendosa. Dalam kisah lainya, Allah juga pernah menghidupkan orang dari kematian. Pernah suatu ketika ada korban pembunuhan dari bani israil. Allah lantas memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi, kemudian salah satu bagian sapi dipukulkan kearah korban. Allah SWT lantas menghidupkan korban pembunuhan itu. dari situlah sikorban bisa berbicara dan memberitahukan siapa pelaku yang telah membunuhnya. Dalam kisah lain, Dahulu pernah ada orang yang melewati sebuah negeri yang insfrastruktur bangunanya hancur, runtuh. Kemudian ia merasa heran bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri tersebut setelah mati. Allah Lantas mematikan orang itu beserta keledainya selama seratus tahun lamanya. Kemudian setelah itu Allah hidupkan kembali orang itu. Orang itu lantas menyaksikan bagaimana Allah menyusun tulang belulang, kemudian menutupinya dengan daging, hingga kembalinya ruh. Dikisah lainya, Dahulu nabi Ibrahim pernah meminta kepada Allah untuk memperlihatkan bagaimana cara Allah menghidupkan orang mati. Kemudian diperintahlah nabi Ibrahim untuk menyembelih 4 ekor burung dan mencincangnya. Lalu diletakkan bagian tubuh itu dipuncak gunung gunung. Setelah itu nabi Ibrahim diperintah untuk memanggil keempat burung yang telah mati itu. Alhasil, menyatulah bagian tubuh burung-burung itu atas seizin Allah SWT. Kemudian burung-burung itu mendekat dan menghampiri nabi Ibrahim As. Dizaman nabi isa As, banyak orang-orang yang melihat Nabi isa menghidupkan orang-orang yang telah meninggal dunia atas seizin Allah SWT. Allah juga pernah menghidupkan kembali orang-orang yang pergi meninggalkan perkampungan mereka karena khawatir takut mati. Jumlah yang Allah hidupkan juga tidak sedikit, melainkan jumlah mereka ada ribuan orang. Semoga artikel kisah ini bermanfaat, Wallahu A’lamu bishowab. Sumber Shohih Qishosun Nabawi Dr. Umar Sulaiman Al-AsyqarBaca Juga Kisah Sedih Wafatnya Nabi Ibrahim As Part 11
Bangkitdari Kubur adalah film horor yang akan dirilis pada 21 Juni 2012. Film ini disutradarai oleh Koya Pagayo dan menampilkan Chika Jessica serta Reymond Knuligh. Meskipun cast-nya banyak diisi nama-nama baru, film ini mampu menyedot 246.175 penonton sehingga menempatkan 'Bangkit Dari Kubur' seabgai film Indonesia terlaris peringkat sepuluh
Tubuh Bernanah dan Kaki Membesar Janin Menghilang Setelah Tujuh Bulan DikandungJenazah Merekat di - Masih ingat sensasi membaca judul-judul di atas pada era 2000-an? Kita mungkin bergidik ngeri dan mengelus dada sambil berucap, "Amit-amit." Kisah-kisah fenomenal tentang siksa kubur itu kini meredup dan perlahan ikut terkubur juga, bersamaan dengan tamatnya sang pionir cerita mistis religius di Indonesia. Saksikan bagian pertama dari seri tulisan Senja Kala Media Cetak, "Hidayah Undercover Kisah Di Balik Cover Seram Majalah Hidayah." ***Pada tahun yang sama ketika Soeharto lengser dari tahtanya, di negeri jiran Malaysia terbit satu media cetak yang kelak melegenda, kita mengenalnya dengan nama Hidayah. Mottonya waktu itu Sebuah Daiges Islam. Digest adalah majalah kecil atau intisari. Orang-orang Melayu kala itu sedang gandrung-gandrungnya cerita mistis, puluhan judul digest misteri tayang tiap bulannya. Penerbit Hidayah PT Variapop Group di Malaysia awalnya menjalankan majalah selebriti Variapop dan menerbitkan beberapa digest lain seperti Variasari yang banyak membahas soal seksologi, Misteri yang mengupas soal hal-hal mistis, dan teranyar Hidayah. Sayangnya, untuk judul terakhir itu hanya beberapa edisi yang laris di pasaran, sedangkan sisanya kurang diminati. Hidayah terbitan Malaysia dengan motto Sebuah Daiges Islam. Istimewa Pemilik Variapop Group H. Mustafa bin H. Ton punya istri orang Indonesia, Wirdaningsih Aminuddin. Akhirnya, H. Mustafa membuka penerbitan di Jakarta. Pada tahun 2000, terbitlah tabloid Berita Indonesia yang ditujukan untuk orang-orang Indonesia yang tinggal di Malaysia. Salah seorang wartawan pertamanya adalah lulusan akidah filsafat IAIN Sunan Kalijaga bernama Ridwan Malik. Kelak Ridwan menjadi pemimpin redaksi pertama majalah Hidayah di Indonesia."Ketika tabloid itu terbit, saya justru ditugaskan untuk fokus membantu Hidayah yang ada di Malaysia. Sejak saat itu saya menulis untuk Hidayah dan sesekali mengisi di Misteri," cerita Ridwan saat dihubungi ERA, Jumat 30/1/2022.Sebelum Hidayah datang ke bumi pertiwi, majalah Sabili sudah lebih dulu moncer namanya di Indonesia. "Bos saya sebagai pengusaha media sangat senang mempelajari media-media yang terbit di Indonesia," kenang Ridwan. "Salah satu majalah yang beliau lihat pesat perkembangannya pada waktu itu adalah Sabili. Beliau jadi melek ternyata majalah Islam luar biasa pasarnya di Indonesia."Meskipun pada awalnya Ridwan pesimis saat bosnya ingin menerbitkan Hidayah di Indonesia, ternyata majalah itu mampu berdiri teguh hingga 15 tahun sebelum pamit, jauh lebih sukses ketimbang di negara asalnya. Pada 1 Agustus 2001, bayi itu lahir, tetapi istilah digest diganti intisari dan terciptalah motto yang akan dikenang panjang Sebuah Intisari mana datangnya kisah-kisah azab di majalah Hidayah?Kantor pertama majalah Hidayah bertempat di ruko sederhana Senkom Amsterdam Kota Wisata Cibubur, Jakarta Timur. Edisi perdananya dicetak eksemplar, dijual seharga dengan diskon 50% dan segera ludes terjual. Hanya dalam kurun setahun, oplah Hidayah tembus eksemplar, bandingkan dengan majalah sebesar Tempo yang hanya berkisar mewawancarai redaktur pelaksana majalah Hidayah, Sari Narulita dan seorang staf redaksi bernama Herry Munhanif untuk berbagi kisah bagaimana mereka mendapatkan kisah-kisah unik bin ajaib saban bulan. Sari sendiri bergabung sejak 2003 bersama seorang kawannya yang aktif di sebuah majalah komunitas. "Saat itu Hidayah sedang menuju puncak angka penjualan tertinggi berdasarkan survei Nielsen," ujar Sari. Majalah Hidayah edisi Maret 2015. ERA/Agus Ghulam Secara umum, Hidayah sukses digandrungi jutaan orang Indonesia lewat formula dua macam kisah yang tayang di sana. Pertama, kisah husnul khatimah atau tentang akhir hidup yang baik. Kedua dan yang jadi andalan Hidayah, kisah su'ul khatimah yang menceritakan akhir hidup para pendosa dengan berbagai azab yang menimpa mereka. Kedua kisah itu dimasukkan dalam rubrik Kisah kisah-kisah itu masih diadopsi dari materi yang tayang di Hidayah Malaysia. Seiring waktu berjalan, animo masyarakat kian tinggi, rubrik Kisah Nyata yang awalnya berisi tiga kisah setiap bulan bertambah jadi empat. Ridwan yang dipasrahi sebagai pemimpin redaksi Hidayah mulai merekrut lebih banyak orang, termasuk Sari dan Herry. Setelah nama Hidayah kian populer, surat-surat dari pembaca datang silih berganti, baik yang dikirim langsung ke alamat redaksi, lewat panggilan telepon, hingga email Hidayah. Dari sanalah kisah-kisah menarik yang bisa diambil hikmahnya berakar dan jadi sumber liputan tim redaksi. "Itu semua kita jadikan informasi awal. Informasi ini kita seleksi mana yang patut ditindaklanjuti dan mana yang tidak," ujar Herry kepada ERA, Selasa 27/1/2022.Selanjutnya mereka turun langsung ke lapangan, mencari tahu detail setiap kejadian, dan bertemu para narasumber yang akan berkisah panjang lebar soal peristiwa yang ramai jadi buah bibir warga kampungnya. Secara teknis memang terdengar sederhana, tetapi kenyataannya tidak, apalagi jika menyangkut liputan soal akhir tragis mereka yang konon narasumber yang enggan buka suara hingga disambut dengan golokTak ada nama asli atau lokasi pasti yang disebutkan dalam rubrik Kisah Nyata. Namun, bukan berarti dengan menyamarkan nama tokoh dan tempat akan mempermudah tim redaksi mengulik informasi. Herry dan Sari mengisahkan betapa susahnya liputan Hidayah dan berhadapan langsung dengan narasumber pernah meliput satu kasus di sebuah desa di Bogor. Ia ditemani seorang pemandu yang menelepon ke kantor Hidayah dan menjadi informan pertamanya. Herry diantar menuju salah satu rumah warga yang tahu persis kejadian lebih lengkap. “Kebetulan cerita yang saya hendak cari tahu berbau su'ul khatimah,” ujarnya. Dan setelah ia diperkenalkan sebagai wartawan, mendadak bapak tuan rumah tutup mulut dan mengarahkannya untuk bertanya ke orang lain. “Di wajahnya seperti ada ketakutan yang luar biasa,” kenang Herry. Sampai segelas kopi ia habiskan, tuan rumah kekeh tak ingin bicara. Herry akhirnya pulang dan hanya mendapatkan beberapa jepret foto lokasi juga pernah melakukan investigasi untuk kisah utama tentang kematian su'ul khatimah. “Sumber utama kami yang rumahnya tidak jauh dari lokasi tahu persis bagaimana tingkah laku almarhum semasa hidup,” cerita Sari. “Sayangnya, saat itu saya kurang berpikir masak-masak dampaknya jika harus mendatangi objek cerita.”Sari pergi ke rumah keluarga almarhum dengan maksud mengonfirmasi kebenaran kisah yang ia dengar. “Kata warga setempat, keluarga almarhum itu jawara dan gampang ngamuk,” ujarnya. Sesampainya di rumah itu, tak ada sambutan hangat untuk Sari, ia diamuk habis dan diusir dengan acungan golok di hanya dua contoh kecil dari sekelumit kisah kesulitan yang kerap dialami tim redaksi Hidayah. Sari pamit dari majalah itu pada 2011, sedangkan Herry terus berada di sana hingga 2016. Bukan karena ia tak lagi betah liputan, tetapi riwayat majalah Hidayah memang tamat saat itu juga. “Sejak Agustus 2016, seiring tren menjamurnya media online, majalah Hidayah tidak lagi terbit,” tutup penggambar cover seram majalah HidayahApalah artinya kisah-kisah ajaib Hidayah tanpa disokong ilustrasi ciamik yang jadi ciri khas majalah itu di sampul depannya. Tanpa perlu membaca isinya, dari sekilas memandangi cover Hidayah dijamin jiwa pendosa kita sudah meronta-ronta. Kisah-kisah Hidayah semakin hidup lewat goresan tangan lelaki bernama Suryadi. Ia adalah ilustrator otodidak yang bertanggung jawab di setiap cover Hidayah."Saya ngegambar buat majalah Hidayah sebelum majalah itu terbit di Indonesia. Awalnya yang punya majalah Hidayah, orang Malaysia datang ke Jakarta, minta saya bikin gambar buat majalah Hidayah," kata Suryadi, dikutip bergabung dengan Hidayah, ia bekerja menjadi ilustrator di majalah wanita dewasa. Lepas dari sana, pemilik Hidayah menghubunginya berkat kontak yang diberikan bekas kantor lama Suryadi. "Awalnya saya diajakin jadi pegawai. Tapi karena bayarannya tidak sesuai, saya milih jadi freelance saja," mulai berkreasi, Suryadi terlebih dahulu mengkhatamkan kisah yang akan ia gambar untuk menemukan 'rasa' dan menciptakan gambaran utuh di kepalanya. Setelah itu barulah ia mulai menuangkannya di atas kertas. Jika mood-nya sedang baik, cukup seminggu ia merampungkan kerjaannya. Paling lama ia menghabiskan waktu setengah bulan. Sebagai seorang freelancer, Suryadi dibayar Rp300 ribu per ilustrasi yang ia gambar. Suryadi memutuskan cabut dari Hidayah pada tahun 2015. Ia melanjutkan bekerja lepas sebagai ilustrator untuk penerbit buku pelajaran. Satu tahun setelah sang ilustrator pensiun menggambar mayat penuh siksaan, majalah intisari Islam itu ikut pamit dan tinggal memang sudah pergi, tapi kisahnya abadi. Kini, ketika mengenang soal kisah-kisah azab dan hikmah, namanya yang akan pertama terbayang di ingatan kita. Bayangan tentang bagaimana dulu kita selalu bertekad untuk tobat setiap rampung membaca kisah-kisah akhir hayat yang memilukan, sembari berdoa Semoga kematian kita bisa lebih baik lagi.
uogQNqc.
  • zp89d2akz5.pages.dev/213
  • zp89d2akz5.pages.dev/178
  • zp89d2akz5.pages.dev/93
  • zp89d2akz5.pages.dev/68
  • zp89d2akz5.pages.dev/284
  • zp89d2akz5.pages.dev/354
  • zp89d2akz5.pages.dev/127
  • zp89d2akz5.pages.dev/138
  • zp89d2akz5.pages.dev/379
  • cerita hidayah bangkit dari kubur