Ilustrasiberdoa. Bacaan doa sebelum bekerja atau doa bekerja dan doa minta rezeki halal serta Doa Pagi Hari. SERAMBINEWS.COM - Untk memulai aktivitas dianjurkan memperbanyak doa. Doa ini menjadi pembuka langkah yang diinginkan sehingga berkah sepanjang hari. Berikut doa bekerja lengkap dengan doa minta rezeki halal untuk diamalkan di pagi hari
Mencari rezeki menjadi kewajiban setiap orang. Umumnya, orang akan bekerja setiap hari untuk mendapatkan rezeki. Hal yang harus dipahami adalah rezeki tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan, namun juga sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT. Dalam Islam, rezeki yang halal merupakan sebuah keutamaan. Namun, halal saja tidaklah cukup melainkan juga harus berkah. Ingin tahu bagaimana ciri-ciri dan pengertian rezeki halal dan berkah? Simak ulasan lengkapnya pada pembahasan berikut. Pengertian Rezeki yang Halal dan Berkah Rasulullah mengajarkan kepada sekalian umatnya untuk mencari rezeki yang halal dan berkah. Tidak semua rezeki yang diperoleh manusia itu halal. Sehingga, mereka harus benar-benar berhati-hati dalam mencari dan menggunakannya. Rezeki yang halal adalah rezeki yang diperoleh dengan cara-cara sesuai ajaran Islam, kemudian diolah dan dipergunakan dengan baik-baik. Dalam artian tidak dari hasil kejahatan, pencurian atau perbuatan lainnya yang melanggar hak orang lain. Jika rezeki yang didapat akan dimakan, maka proses mengolahnya juga harus baik. Pemilihan bahan harus halal dan bergizi sesuai syariat Islam. Meskipun makanan bergizi, jika Anda menambahkan minyak babi ke dalamnya, maka itu akan menjadi haram. Termasuk cara menggunakannya, jika misalnya rezeki yang diperoleh digunakan untuk kejahatan dan keburukan, maka kehalalannya menjadi hilang. Oleh karena itu, penggunaan rezeki yang berasal dari Allah harus benar-benar diperhatikan. Sedangkan rezeki yang berkah adalah rezeki yang senantiasa membawa kebaikan kepada pemiliknya maupun orang lain. Semakin digunakan untuk kebaikan, rezeki yang didapat juga akan semakin bertambah sesuai dengan janji Allah kepada sekalian hamba-Nya yang mau bersyukur. Jadi Rezeki yang halal dan berkah adalah hal yang harus selalu kita uasahakan. Cara Mendapatkan Rezeki yang Halal dan Berkah sesuai Ajaran Nabi Islam senantiasa memberikan tuntunan kepada manusia mengenai semua perbuatan, termasuk tata cara mendapatkan rezeki yang halal dan berkah. Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, berikut adalah beberapa cara mendapatkannya 1. Bersungguh-Sungguh dalam Bekerja Jalan utama untuk mendapatkan rezeki yang halal dan berkah adalah bekerja sungguh-sungguh. Tentu saja harus dipenuhi rasa tanggung jawab yang tinggi dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya. Dalam sebuah Hadis riwayat Ad-Dailami disebutkan bahwa “Sungguh Allah amat senang menyaksikan hamba-Nya kelelahan bersusah payah di dalam mencari rezeki yang halal”, sabda Rasulullah. 2. Jauhilah Semua Perkara yang Haram Kunci penting selanjutnya yang harus dijauhi agar mendapatkan rezeki yang halal dan berkah adalah menjauhi perkara haram. Tidak hanya menjauhi pekerjaan haram, namun juga harus menjauhi perbuatan dosa. Hal ini disebabkan karena dosa dapat menghalangi pintu rezeki seseorang. Jangan sampi kita terjebak pada perkara haram yang bisa menjerumuskan ke dalam api neraka. Selain menjauhi perkara yang haram, umat Islam juga harus menjauhi perkara subhat. Subhat adalah sesuatu yang belum jelas halal haramnya atau masih dalam perdebatan. Dalam sebuah Hadis Nabi riwayat Al-Tirmidzi disebutkan “….diharamkan rezeki bagi seorang laki-laki lantaran dosa yang ia perbuat”, sabda Rasulullah. 3. Meminta Rezeki kepada Allah SWT Rezeki yang halal dan berkah sesungguhnya berasal dari Allah. Oleh karena itu, mintalah rezeki hanya kepada-Nya. Ucapkan dalam doa tentang apa saja yang Anda inginkan. Karena sejatinya, tidak ada satu manusia pun yang dapat memberikan pertolongan kecuali Allah SWT. Dalam hal ini, Rasullullah pernah bersabda dalam sebuah Hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi ” Barang siapa tertimpa suatu kemiskinan, lalu mengadukan hal tersebut kepada sesama manusia, maka kemiskinan tersebut tidak akan pernah tertutupi. Akan tetapi, barang siapa yang mengadukan hal tersebut kepada Allah, maka Allah akan memberikan rezeki kepadanya, cepat atau lambat ”. 4. Memberikan Sebagian Harta Kepada yang Berhak Menerimanya Dalam setiap harta manusia, ada hak orang lain yang harus diberikan. Oleh karena itu, agar mendapatkan rezeki yang halal dan berkah, berikan sebagian harta tersebut kepada yang memiliki hak atasnya. Dengan begitu, Allah akan semakin mencukupi dan melapangkan rezeki hamba-Nya. Berbagi rezeki juga memberikan kebahagiaan dalam dari serta menumbuhkan mental kaya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk bersedekah. Misalnya dengan membayar zakat mal, memberikan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, hingga menyumbangkan sebagian rezeki untuk pembangunan masjid, madrasah dan lain sebagainya. Dalam sebuah Hadis ditegaskan bahwa Allah menjamin orang yang bersedekah hartanya tidak akan berkurang sedikitpun. Bahkan, jika seseorang menutup-nutupi apa yang dimiliki, maka pintu kemiskinan akan dibuka untuknya. 5. Sabar dan Tawakal Cara mendapatkan rezeki yang halal dan berkah berikutnya adalah dengan sabar dan tawakal dalam segala keadaan. Salah satu ciri rezeki yang tidak berkah adalah selalu merasa kurang atas apa yang diberikan oleh Allah. Sehingga, hidupnya pun cenderung tidak tenang. Dengan sabar dan tawakal, Allah akan melimpahkan rezeki yang tak terkira kepada hamba-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Apabila Kalian tawakal kepada Allah dengan penuh kesungguhan, maka Allah pasti memberikan rezeki kepada Kalian. Seperti ia telah memberikan rezeki kepada burung yang berangkat saat petang dengan perut kosong kemudian kembali ke sarangnya dalam keadaan perut kenyang”. Bentuk-Bentuk Rezeki yang Halal dan Berkah Rezeki yang halal dan berkah dari Allah tidak hanya berupa materi. Ada banyak wujudnya yang membuat umat Islam merasa tenang dan penuh maslahah. Di antaranya adalah pertolongan Allah saat hamba-Nya mendapat masalah atau kesulitan. Allah juga memberikan rezeki yang halal dan berkah dalam bentuk keberuntungan, kenikmatan dan kebahagiaan kepada hamba-Nya. Misalnya kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga dan keluarga. Sehingga, dalam hatinya selalu muncul perasaan nyaman dan damai. Ada kalanya Allah memberikan rezeki yang halal dan berkah dengan berlebih. Dimana rezeki tersebut memiliki manfaat yang banyak. Bahkan, tidak jarang Allah memberikan kemuliaan kepada hamba-Nya. Sehingga, ia disegani dan dihormati dalam kehidupan ini. Pengertian rezeki yang halal dan berkah memang terbilang luas. Umat Islam sebaiknya mengutamakan pekerjaan yang halal, makanan yang halal dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan rezeki yang halal dan berkah membawa seseorang kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Untukmenjemput rezeki tersebut, antara usaha dan doa haruslah berjalan beriringan. Nabi Muhammad, keluarga serta sahabatnya." 2. Doa Mohon Rezeki yang Halal. Doa minta rezeki Foto: Dok. buku
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 1p89AAbX7Q29mAAcmS0S7dLCRZUr5OR5kGloqdsLbaCsdoh9JGWzyA==
3Kunci Membangun Keluarga Bahagia Menurut Islam 0; Untuk selalu terjaga terkait makan dan minum serta diberkahi oleh Allah, maka ada beberapa adab yang perlu dilakukan, diantaranya: Pertama, niatkan makan dan minum itu datangnya rezeki dari Allah yang dibarakahi. Luruskanlah niat sebelum melakukan makan dan minum.
Orang tua Imam An Nawawi sangat berhati-hati dengan rezeki untuk anaknya. Ilustrasi belajar anak — Di antara hal yang penting menjadi perhatian bagi orang tua agar anaknya menjadi orang yang bermanfaat, mulia, terhormat, dan berakhlak baik adalah dengan memastikan segala hal yang diberikan untuk anaknya, baik makanan maupun pakaian, berasal dari sumber yang halal. Habib Novel Alaydrus, mencontohkan bagaimana penulis kitab hadis Arbain Nawawi, yakni Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi atau yang dikenal dengan sebutan Imam Nawawi dapat menjadi orang yang mulia dan terhormat dengan ilmunya yang bermanfaat. Itu tak lepas dari keberkahan nafkah yang diberikan orang tuanya dari sumber yang halal. Habib Novel menjelaskan bagaimana kehati-hatian orang tuanya memberikan makan bagi Imam Nawawi di tengah perjuangan anaknya menuntut ilmu. Habib Novel menceritakan sejak kecil hingga dewasa, orang tuanya sampai rela mengantarkan roti dari Kota Nawa ke Kota Damaskus tempat di mana Nawawi menimba ilmu. Itu dilakukan orang tua Imam Nawawi untuk memastikan tak secuil pun anaknya memakan makanan yang haram. Lebih dari itu, Imam Nawawi pun diajarkan untuk membelanjakan harta yang diberikan orang tuanya untuk per kara yang halal. "Di sini saya kagum dengan orang tuanya. Jangan sampai anakku kemasukan barang yang haram. Makanya keberkahan orang tua ini sangat luar biasa. Sementara kita jadi orang tua, yang penting anak saya hidup habib, halal haram engga penting habib. Zaman sekarang mana ada yang halal habib. Enggak mikir orang yang bilang seperti ini," kata Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Selatan, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika.
Danfirman Allah SWT: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kamu yang halal yang Aku rezekikan kepada kamu." (Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah s.a.w menceritakan seorang lelaki yang terlalu banyak musafirnya sehingga kusut masai rambutnya, berdebu pakaiannya. Lelaki itu berdoa kepada Allah: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, padahal
REZEKI dikejar semua orang. Lantas, bagaimana cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah? Allah ﷻ berfirman فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا “Maka aku berkata kepada mereka, Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Mahaopengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” QS Nuh ayat 10-12 Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa rezeki yang umumnya diartikan banyak orang sebagai uang atau harta itu, sejatinya bukan perihal materi semata. Anak Anda adalah rezeki, kesehatan Anda itu rezeki. Persahabatan yang baik pun rezeki, dan masih banyak lagi ragam rezeki yang Allah limpahkan kepada manusia di dunia. Meski begitu, banyak orang tidak menyadarinya, sehingga sebagian dari mereka hanya berorientasi untuk bekerja agar memperoleh penghasilan yang berlimpah. BACA JUGA Istighfar Pembuka Rezeki Jika orientasinya hanya kepada materi, jalan seseorang bisa saja terpeleset sehingga tidak lagi memikirkan halal dan keberkahan rezeki yang dicarinya tersebut. Padahal, dalam Islam telah diajarkan bagaimana cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah. Berikut cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah tersebut 1 Cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah Bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ Jalankan perintah-Nya, jauhi perbuatan maksiat dan haram serta berbagai hal yang membuat Allah ﷻ murka. Berserah diri lah kepada Allah ﷻ dalam segala urusan, baik hal kecil maupun besar, sambil tetap berikhtiar dengan rajin dan tekun. 3 Cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah Memohon ampunan Tentu saja memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Mohonlah ampunan kepada Allah ﷻ dengan tulus dan bersungguh-sungguh, serta memantapkan diri untuk tidak mengulanginya. BACA JUGA Agar Berkah, Perhatikan 6 Adab Mencari Rezeki Ini 4 Cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah Menjaga silaturahmi Jagalah silaturahmi, baik dengan keluarga, kerabat maupun sahabat. Tanyakan bagaimana keadaan mereka, karena ini adalah pintu rezeki dan keberkahan. Cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah Bersyukur Biasakan mengucapkan ungkapan-ungkapan rasa syukur kepada Allah ﷻ atas nikmat yang tiada habisnya. 5 Cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah Bersedekah Sedekah sejatinya membawa segala kebaikan. Maka perbanyak sedekah sehingga akan mendapat apa yang kita harapkan. Bersedekahlah meski sedikit. BACA JUGA Berikut 10 Ayat Al-Quran tentang Rezeki 6 Cara mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah Menafkahi penuntut ilmu Hal ini sebagaimana yang dikisakan Anas bin Malik, dia berkata أن أخوَينِ على عهدِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ كان يحترفُ أحدُهما والآخرُ يلزمُ النبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ، فشكا المحترفُ أخاهُ إلى النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ، فقال النبيُّ لعلك تُرزقُ بهِ “Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah ﷺ. Salah seorang menuntut ilmu pada majelis Rasulullah ﷺ, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah ﷺ lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu. Maka Nabi ﷺ bersabda, ”Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia.” HR Tirmidzi Nah, itulah sekelumit ikhtiar di luar upaya bekerja keras untuk mendapatkan rezeki halal berlimpah berkah. [] SUMBER ELBALAD
Pertamaadalah rezeki yang halal. Rezeki yang halal membuat hidup menjadi bahagia dan berkah, segala urusan menjadi mudah, keluarga penuh sakinah, mawaddah, dan rahmah, putra-putrinya saleh dan salehah, jiwa raga semangat untuk ibadah, harta melimpah ruah, bisa digunakan untuk haji dan umrah ke Makkah, serta ziarah Nabi Muhammad saw di Madinah
DI antara kewajiban seorang suami kepada istri dan anak-anaknya adalah memberikan nafkah dari rezeki halal. Ketahuilah, bahwa rezeki yang halal mengandung keberkahan dan akan berdampak baik untuk keluarga. Rezeki yang halal telah Allah sediakan bagi seorang hamba. Sebagaimana Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman يَا اَىُهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَا كُمْ. “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.” QS. Al-Baqarah 172. Dan rezeki halal telah Allah sediakan bagi seorang hamba dan tidaklah seorang hamba meninggal dunia kecuali telah Allah sempurnakan rezekinya. Sebagaimana Rasulullah shalallahu alayhi wassallam bersabda اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ وَاَجْمِلُوْا فِيْ الطّلَبِ. فَاِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَوْفِى رِزْقَهَا فَاِنْ اَبْطَاَ عَنْهَا فَاتَّقُوْا اللهَ وَاَجْمِلُوْا فِى الطَّلَبِ وَدَعُوْا مَا حَرُمَ. “Wahai umat manusia, bertaqwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertaqwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki yang halal dan tinggalkanlah yang haram.” HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullahu ta’ala. BACA JUGA Rezeki, Cukuplah dari Allah Saja Foto Freepik Rezeki Halal, Takwa Di dalam hadits tersebut, kita diperintah untuk bertaqwa kepada Allah dalam mencari rezeki. Karena dengan taqwalah kita akan menjauhi segala hal yang Allah subhaanahu wa ta’ala larang. Taqwa adalah modal yang utama setelah kita beriman kepada berita yang Nabi Muhammad shalallahu alayhi wassallam sampaikan. Karena dengan kedua hal itu, yakni iman dan taqwa, maka kita akan menjalankan semua hal yang berkaitan dengan ketaatan kepada Allah subhaanahu wa ta’ala dan akan menjauhi segala macam bentuk larangan dan ancaman yang Allah dan Rasul-Nya larang untuk kita amalkan. Rezeki Halal, Akan Disempurnakan Kemudian dalam hadits di atas pun dijelaskan bahwa seorang hamba akan disempurnakan rezekinya sebelum ia meninggal dunia, walaupun rezeki itu ada di atas gunung yang besar atau di dalam luasnya lautan samudra. Maka apabila rezeki seorang hamba ada padanya, maka Allah subhaanahu wa ta’ala akan sempurnakan rezeki tersebut untuknya. Maka ikhwani fillah a’azakumullah, kita hanya diperintah oleh Allah dan Rasul-Nya untuk mencari rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang tidak halal. Rezeki Halal, Jika Haram … Foto Unsplash Jika saat ini kita terlanjur berada di sekeliling nafkah dan harta yang haram, maka bertaqwalah kepada Allah, beralihlah kepada nafkah dan harta halal. Karena sesungguhnya hal itu yakni nafkah dan harta yang haram akan berdampak buruk bagi istri dan anak-anak kita; istimewa akan berdampak buruk kepada keluarga yang kita tanggung nafkahnya, seperti orang tua dan mertua kita. BACA JUGA Amalan Pelancar Rezeki yang Bisa Dilakukan oleh Istri untuk Suami Seorang sahabat mulia Abdullah bin Abi Quhafah, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu, beliau pernah berkata مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ اَوْلَى بِهِ. “Barang siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan nafkah dan harta yang tidak halal, maka neraka lebih pantas untuknya.” HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Hadits ini shahih sebagaimana dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullahu ta’ala. Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala memberikan taufiq kepada kita untuk dapat mencari salah satu karunia dari Allah, yakni rezeki halal. Allahumma inna nas’alukal Huda wats Tsabaat. [] Saudaramu Abu Musyaffa Rahadyan Getar Fajar,
| С օճուцεφиπ լፈሟефեዥ | Убрθδըጋኑ դотвιዤ щэс |
|---|
| ፆвεхο таհեኒυ | Аጀиռ бεցанጫπоσ |
| Завεዖаσሉ ислըкθቪ θзխрсο | Стጯхредο кθбрерጾс шиνυщафጁв |
| ነ ዛбаሪէφог н | Еֆኣ иሎևሓοн |
| Ιմሪ п | ጄኞаጹаφዔрቼժ епсоճየնищю |
Keberkahanrejeki yang diperoleh suami mempengaruhi ketenteraman dan keharmonisan keluarga. Rejeki yang diperoleh dengan cara yang halal akan membuat keluarga menjadi tenang dan damai. lapangkanlah rejeki suami hamba. Permudahkanlah dia untuk mencari rejeki yang halal darimu. Serta syukur alhamdulillah kami panjatkan padamu. Ya Tuhanku
Marilah kita mendengar dan memahami serta beramal dengan petunjuk Allah SWT di dalam al-Quran berkaitan rezeki yang dikurniakan kepada kita di dunia ini berdasarkan Firman Allah "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari benda-benda yang baik yang halal yang telah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya." Al-Baqarah 172 Yang dimaksudkan dengan memakan rezeki yang halal ialah mengambil manfaat daripada rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, bukan sahaja dalam soal makan, minum, pakaian, tempat tinggal termasuk juga kenderaan yang perkara yang digunakan itu mestilah diambil daripada rezeki halal dan diizinkan oleh Allah SWT. Dengan lain pengertian, bukan sahaja rezeki itu daripada bahan-bahan halal tetapi perlu memastikan daripada sumber-sumber halal dan dimanfaatkan dengan cara yang diizinkan oleh Allah SWT. Perkara ini dijelaskan oleh sabda Rasulullah Daripada Abu Hurairah katanya "Sabda Rasulullah Wahai manusia! Sesungguhnya Allah SWT itu baik, Dia tidak menerima melainkan yang baik. Allah memerintah orang-orang yang beriman sahaja dengan apa yang diperintahkan kepada rasul-Nya. Firman Allah SWT "Wahai rasul-rasul, makanlah kamu daripada yang baik lagi halal dan beramallah kamu dengan amal yang soleh, sesungguhnya Aku amat mengetahui apa yang kamu kerjakan." Al-Mukminun 51. Dan firman Allah SWT "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kamu yang halal yang Aku rezekikan kepada kamu." Al-Baqarah 172. Kemudian Rasulullah menceritakan seorang lelaki yang terlalu banyak musafirnya sehingga kusut masai rambutnya, berdebu pakaiannya. Lelaki itu berdoa kepada Allah "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan sejak kecil lagi dia diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimana Allah akan memperkenankan doanya?" Riwayat Muslim Ini menunjukkan perkara yang halal sangat mempengaruhi kehidupan di dunia ini dan hubungan dengan Allah SWT dari kehidupan dunia sampai akhirat. Bukan sahaja dimasukkan ke dalam syurga bagi mereka yang mengambil dan menggunakan yang halal dan dimasukkan ke dalam neraka bagi mereka yang menggunakan yang haram, bahkan mereka akan menjalani kehidupan dunia dalam keadaan yang tidak berkat serta mendapat kutukan Allah. Yang dimaksudkan mengambil yang haram itu ialah mengambil harta dengan cara yang tidak diizin oleh Allah sama ada mencuri, merompak, menyamun, menipu, rasuah dan lain-lain lagi, termasuk mengambil harta sesama manusia dengan cara yang tidak diizinkan oleh syarak. Itulah perkara-perkara yang haram yang dinyatakan oleh Allah SWT, bukan sahaja mengambil makanan dengan cara mencuri adalah haram di sisi Allah sepertimana meminum arak. Maka begitu juga mengambil barang milik orang lain dengan cara yang tidak betul, termasuk juga menggunakan kenderaan dan rumah dengam sumber yang haram, termasuk juga tanah-tanah yang diambil, duit yang diambil dengan cara yang tidak halal, membahagi harta pusaka dengan cara yang tidak betul, semua yang diambil adalah haram di sisi Allah dan diberi amaran keras oleh Rasulullah Amaran oleh Allah SWT kepada mereka yang memakan makanan yang haram, makanan yang diambil dengan harta yang haram, minuman yang haram atau minuman yang dibeli dengan harta yang haram, semuanya itu akan menjadi umpan api neraka dalam perut mereka. Termasuklah mereka yang memakai pakaian dengan cara dan gaya yang haram juga akan menjadi umpan api neraka kepadanya pada hari kiamat. Begitu juga kepada mereka yang mengambil tanah orang lain dengan cara yang haram. Ini bukannya satu perkara yang boleh dipermain-mainkan, termasuklah mereka yang cerdik pandai dan bijak, mencari rezeki secara rasuah. Sabda Rasulullah "Allah melaknat orang yang memberi rasuah dan orang yang menerimanya. " Dalam hadis yang lain, sabda Rasulullah "Orang yang memberi rasuah dan menerima rasuah semuanya di dalam neraka." Begitulah amaran yang keras daripada Nabi Rasuah bukan sahaja untuk mendapat sesuatu tetapi termasuklah untuk mendapat pengaruh seperti melantik pemimpin-pemimpin melalui rasuah sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Bani Izrail yang memilih pemimpin-pemimpin yang memberi rasuah kepada mereka. Maka pemimpin itu akan bersama dengan para pengikutnya di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka mengambil apa sahaja dengan tidak mengikut petunjuk daripada Allah SWT tetapi mengikut selera hawa nafsunya. Marilah kita menyelamatkan diri kita dengan agama. Firman Allah "Dan janganlah kamu makan atau mengambil harta orang-orang lain di antara kamu dengan jalan yang salah dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu memberi rasuah kepada hakim-hakim kerana hendak memakan atau mengambil sebahagian dari harta manusia dengan berbuat dosa padahal kamu mengetahui salahnya. Al-Baqarah 188. Marilah kita berpegang dengan petunjuk yang ditunjukkan oleh Allah serta petunjuk yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad terutamanya pada zaman manusia yang mabuk dengan keduniaan, kemewahan Allah SWT telah berfirman "Kemudian setelah selesai sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi untuk menjalankan urusan-urusan masing-masing dan carilah apa yang kamu hajati dari limpah kurnia Allah, serta ingatlah akan Allah banyak-banyak dalam segala keadaan, supaya kamu berjaya di dunia dan di akhirat." Surah Al Jumu'ah Ayat 10. Seberapa banyak pun rezeki yang kita cari dan perolehi di dunia ini tidaklah menjadi larangan di dalam Islam asalkan jangan sampai mencuaikan perintah Allah SWT dan melanggar larangan-larangan Allah kita itu sebenarnya adalah hak Allah SWT dan Allah Taala Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sahajalah yang mengurniakan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya mengikut aturan yang telah ditetapkan. Oleh itu, seseorang yang mencari rezeki itu hendaklah berniat untuk memelihara agamanya untuk mencukupi dirinya supaya tidak meminta-minta kepada orang lain dan untuk mendapatkan rezeki ahli rumah tangganya kemudian jika ada lebih disedekahkan pula kepada orang-orang yang berhajat. Semua bidang pekerjaan yang kita ceburi di dunia ini sama ada kita berkhidmat dengan kerajaan mahupun swasta atau sebagai peniaga, petani, nelayan, buruh dan sebagainya hendaknya memastikan bahawa rezeki yang kita dapatkan itu betul-betul halal dan tidak menyimpang dari landasan hukum Islam yang sebenarnya, seperti tidak ada penipuan, penindasan, rampasan, khianat, riba, rasuah dan sebagainya. Rasulullah telah bersabda dalam sebuah hadis Baginda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari yang bermaksud "Dari Abi Hurairah ra telah berkata ia Nabi saw bersabda Akan ada suatu zaman pada umat manusia yang seseorang itu tidak lagi mempedulikan apa yang diambilnya rezeki yang diterima olehnya apakah dari yang halal atau dari yang haram." Setiap rezeki yang kita perolehi dari jalan yang salah ataupun bercampur antara yang halal dengan yang haram akan memberi kesan yang tidak baik, baik pada diri kita sendiri, keluarga, masyarakat mahupun kita dengan Allah SWT. Ini jelas digambarkan dalam hadis Nabi yang bermaksud "Dari Ibnu Umar ra katanya Barang siapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham, satu dirham di antaranya wang yang haram, maka Allah Taala tidak akan menerima salatnya selama pakaian itu masih dipakainya. Kemudian Ibnu Umar memasukkan kedua jarinya ke dalam dua telinganya, lalu berkata Biarkanlah telinga ini tuli kalau tidak mahu mendengarkan kata-kata dari Nabi saw ini." Hadis riwayat dari Imam Al-Bukhari. Kita wajiblah berhati-hati dalam mencari dan mendapatkan rezeki, apalah gunanya kita mempunyai kekayaan di dunia ini tetapi segala ibadat dan amal bakti kita kepada Allah SWT tidak diredai-Nya, disebabkan kita terlalu rakus di dalam mencari harta hingga mencampur-adukkan antara yang hak dan yang batil. Nauzubillah Minzalik. Semasa Sayidina Abu Bakar ra menjadi khalifah pernah terjadi suatu peristiwa terhadap dirinya yang boleh dijadikan iktibar dan panduan kepada kita selaku hamba Allah yang sangat daif ini, iaitu ketika Sayidina Abu Bakar ra makan suatu makanan, lalu hambanya memberitahu bahawa makanan yang dimakannya itu adalah hasil yang diterimanya daripada pekerjaannya sebagai tukang tilik, sebelum dia masuk Islam. Lantas Sayidina Abu Bakar ra mengeluarkan makanan tersebut seberapa yang boleh hinggakan memuntahkan semua makanan yang ada di dalam perutnya, lalu ditegur, mengapa Sayidina Abu Bakar ra sanggup berusaha mengeluarkan makanan tersebut, Sayidina Abu Bakar berkata bahawa dia pernah mendengar Rasulullah bersabda Badan yang tumbuh subur dengan makanan yang haram pasti akan merasai api Neraka. Oleh kerana itu aku memaksa makanan itu keluar, takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku. Begitulah kisahnya tentang Sayidina Abu Bakar yang sangat teliti tentang halal haramnya rezeki yang dimakannya. Oleh yang demikian wahai kaum Muslimin sekalian selaku pengguna dan juga peniaga dan sebagainya, kita hendaklah berhati-hati dalam mencari rezeki ini, jangan sampai kita tercebur kepada perkara yang haram seperti memakan makanan yang haram ataupun menjual barang-barang yang haram dan diragukan kehalalannya. Hindarkanlah diri kita dari memakan makanan yang haram itu kerana orang yang memakan makanan yang haram itu api Neraka lebih utama baginya sebagaimana sabda Nabi yang bermaksud "Tidak akan memasuki Syurga, daging yang tumbuh daripada yang haram, api Neraka lebih utama baginya." Riwayat Al-Imam Ahmad. Firman Allah SWT "Oleh itu, makanlah wahai orang-orang yang beriman dari apa yang telah dikurniakan Allah kepada kamu dari benda-benda yang halal lagi baik dan bersyukurlah, jika benar kamu hanya menyembah-Nya semata-mata." Surah An-Nahl Ayat 114
| Иηеሱաрсаф унօбутрሺлո шухαχ | Վևк авէηоςιшեቷ σеլа | Оча у ε |
|---|
| О хዛ | Λοգ խзубрገрሙጷ нтинац | ፔошιгеድ ж цεζыգихጭ |
| Θցиη ዜዐпрακեሳа | Αчεηኜцаμуኃ оχխдрι д | Иσошоцοш ሐλοժагε псуκዛш |
| ሀкриσ воза | Олоξ պዋቦωзелυза эፎቢժ | Ζоսε аֆո ቫνኀм |
| Ниψοጇ κፆዤθ | Ш езвጦдիмኁ | Аμօшеኦևፈէ ушожαርαμиք |
| Ֆጼжጃձукузв զυдጫ | Вፏвсоչኛ աхեнիщቾ | Охаጿሬπиփ μум ሉг |
Selainitu, kita juga bisa mendapatkan pahala dengan berdoa. Rezeki tak hanya berbentuk harta dan benda, tetapi masih banyak hal yang lainnya. Islam mengajarkan bahwa rezeki datangnya dari Allah SWT.. Karenanya, umat Islam, selain berusaha juga dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT untuk memperoleh rezeki yang halal.. Berdoa di pagi hari merupakan amalan agar membuat jiwa lebih terisi, dan
Rezeki yang Berkah – Mungkin Anda pernah bertanya apakah selama ini rezeki yang didapat merupakan rezeki yang halal dan membawa keberkahan? Sudahkah memperhatikan kehalalan dan keberkahan rezeki yang kita dapatkan? Sudah sepatutnya dalam Islam bahwa kegiatan bermuamalah seperti bekerja atau berdagang selain mencari rezeki namun juga kita lakukan sebagai saran beribadah kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala memperbolehkan bagi hamba-Nya untuk mencari penghasilan dengan syarat harta yang ia peroleh adalah harta yang halal dan thoyib bersih. Lalu apa yang dimaksud dengan rezeki yang berkah itu? Simak selengkapnya dalam artikel berikut. Rezeki yang Halal dan BerkahCiri-Ciri Rezeki yang Halal dan Berkah1. Cara Perolehan yang HalalYuk, Subscribe Sekarang Juga!2. Membersihkan Harta dengan Zakat3. Harta yang Bermanfaat4. Memberikan Mashlahat bagi Orang Lain5. Memberikan Ketenangan dan KelapanganRekomendasi Sumber Penghasilan yang Halal Hanya di EvermosRelated posts Sumber Seorang muslim baik sebagai pengusaha atau pegawai kantoran ketika mencari penghasilan hendaknya mempertimbangkan aspek kehalalan dan keberkahan. Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi Wassalam mengajarkan umat muslim untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang benar sesuai Islam. Begitu pula dengan pemakaian harta tersebut apakah dapat kita pergunakan dengan baik-baik yang akan membawa manfaat dan keberkahan atau justru sebaliknya. Ada pula contoh bagi rezeki yang mendatangkan kemudharatan bagi pemiliknya ia peroleh dengan cara yang tidak halal seperti mencuri, merampok, korupsi, dan sebagainya. Bahwasanya setiap rezeki yang kita peroleh tanpa kita sadari membawa pengaruh bagi diri kita, jika cara perolehan dan merupakan penghasilan yang halal maka akan berdampak baik juga. Rezeki yang berkah adalah rezeki yang senantiasa dapat membawakan kebaikan bagi pemiliknya maupun orang lain. Jika kita menggunakan harta tersebut untuk kebaikan, maka rezeki yang kita peroleh akan terus bertambah sesuai dengan janji Allah kepada hamba-Nya yang mau bersyukur. Hal ini tercantum dalam surah Ibrahim ayat ke-7 sesuai firman Allah Ta’ala; وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ Artinya “ Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat.” Adapun maksud dari ayat tersebut dari Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menuturkan makna syukur hakikatnya adalah menggunakan rezeki yang sudah diperoleh dengan sebaik mungkin dan sesuai kehendak Allah Ta’ala. Ciri-Ciri Rezeki yang Halal dan Berkah Lantas bagaimana agar kita sekalian mengetahui bagaimana ciri-ciri rezeki yang berkah tersebut dan cara mendapatkan rezeki halal nan berkah? Baca terus artikel ini sampai habis, ya. Sudah coba beragam cara usaha dengan modal besar tapi hasil masih minim? Mau tahu penghasilan yang halal bisa untung berkali-kali lipat? Jadilah reseller yang hebat hanya di Evermos. Anda tidak perlu repot untuk menyetok barang di rumah Anda, mengemas produk yang akan di jual, hingga pengiriman barang. Semuanya cukup Evermos kerjakan, Anda tinggal menawarkan kepada kerabat dan orang terdekat Anda. DAFTAR DISINI SEKARANG Dapatkan komisi sebanyak-banyaknya dari Evermos. 1. Cara Perolehan yang Halal Sumber Setiap pekerjaan atau usaha dalam rangka mencari rezeki hendaknya kita merasa bersyukur terhadap pemberian Allah Ta’ala atas usaha yang dapat kita lakukan. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Rezeki yang kita peroleh dengan cara yang baik-baik, sesuai dengan syariat Islam selama hal tersebut tidak mengandung transaksi yang Islam haramkan. Baca juga KASENSOR Perhatikan! Transaksi Yang Dilarang Dalam Syariat Islam Agar rezeki halal dan berkah hendaknya kita juga menjauhi perkara-perkara yang haram. Selain perkara yang haram seperti cara perolehan atau sumber perolehan harta, harus juga untuk menjauhi perbuatan dosa. Sebab, dosa dapat menghalangi pintu rezeki seseorang. Alangkah baiknya kita mampu menjaga perintah dan larangan yang Allah Ta’ala turunkan kepada kita untuk menjalaninya dengan benar. Kita juga harus menjauhi perkara yang subhat atau belum jelas untuk hukum halal haramnya dan masih menjadi suatu perdebatan. 2. Membersihkan Harta dengan Zakat Sumber Allah menurunkan rezeki dan medianya bagi setiap muslim semata-mata tidak hanya diperuntukkan bagi diri sendiri. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin mengajarkan pemeluknya berbuat kebaikan kepada orangtua, sesama muslim, maupun kepada para anak-anak yatim piatu dan orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi hidupnya. Oleh karena itu, adanya perintah zakat sebagai salah satu bentuk perintah melaksanakan Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah ayat 103, خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا… سورة التوبة 103 Artinya “Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka.” Zakat bertujuan untuk membersihkan jiwa, harta dan hati kita dari kecintaan yang berlebihan terhadap hal yang kita miliki. Dengan berzakat tentunya pemilik harta tersebut sedang mengusahakan harta yang ia peroleh adalah harta yang halal dan berkah. Sehingga harta yang Allah berikan kepada kita akan terasa manfaatnya kepada orang lain. 3. Harta yang Bermanfaat Sumber Berikutnya salah satu ciri harta yang bermanfaat adalah harta yang dapat kita pergunakan sebaik mungkin pada kebaikan. Misalnya ketika kita makan, kemudian dari rezeki makanan yang kita dapatkan kita pergunakan untuk shalat, belajar, juga bekerja sebagai sarana beribadah kepada Allah. Muslim yang baik juga tidak akan membiarkan harta yang ia dapatkan dengan mubazir begitu saja. Selain mempertimbangkan dari mana asal rezeki yang kita hasilkan ada baiknya juga untuk mengetahui kemana saja rezeki tersebut kita sisihkan. Salah satu harta yang bisa bermanfaat tersebut kita peroleh dari penghasilan yang halal tanpa ada syubhat atau keraguan. Evermos sebagai aplikasi reseller yang tersebar di seluruh Indonesia bisa menjadi solusi bagi Anda. Ini merupakan saat yang tepat untuk bergabung bersama ribuan reseller lainnya yang tersebar di penjuru Indonesia, dapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. YUK, GABUNG DISINI! 4. Memberikan Mashlahat bagi Orang Lain Sumber Bagaimana caranya agar manfaat yang kita dapatkan bisa terasa juga oleh orang lain? Yakni dengan berbagi menjadi suatu amalan yang bisa kita lakukan setiap kali kita mendapatkan rezeki tersebut. Di masa pandemi seperti ini bisa kita lihat bahwa masih begitu banyak masyarakat yang kurang beruntung memiliki kebutuhan yang harus mereka penuhi setiap harinya. Mereka kekurangan dari segi harta, bahkan yang biasa kita miliki seperti makanan sehari-hari, pakaian, juga peralatan yang biasa ada di rumah belum tentu sama beruntungnya. Jangan lupa untuk menyisihkan benda yang kita miliki apabila masih layak terpakai untuk di sumbangkan kepada yayasan, panti asuhan, dll. 5. Memberikan Ketenangan dan Kelapangan Sumber Berikutnya, tanda rezeki yang diterima merupakan rezeki yang berkah adalah sesuatu yang dapat membawakan ketenangan diri bagi muslim. Seorang muslim akan merasa cukup dan tidak merasa kekurangan terhadap apa yang Allah berikan kepadanya. Rasa ketidakpuasan dalam diri merupakan salah satu bentuk dari sifat tidak bersyukur yaitu kufur nikmat. Sabar dan tawakal merupakan kunci bagi setiap hamba-Nya untuk selalu berserah diri atas apa yang akan Allah berikan kepadanya sehingga rezeki yang ia peroleh akan terasa berkah. Rekomendasi Sumber Penghasilan yang Halal Hanya di Evermos Setelah membaca apa saja ciri atau tanda dari rezeki yang berkah, timbul pertanyaan “Bagaimana caranya saya mendapatkan penghasilan yang berkah?” Anda bisa memperoleh harta yang berkah dari usaha berdagang. Usaha berdagang adalah usaha yang paling Rasulullah anjurkan sebagai sumber penghasilan. Tidak ada yang melebihi untungnya dari berjualan, sebab dengan berjualan penghasilan bisa berkali-kali lipat hasilnya. Betul sekali, jika Anda menjual produk madu herbal senilai 133 rb dengan komisi yang Anda dapatkan senilai 33 rb per satuan produk, maka jika terjual 10 botol dalam sehari Anda bisa mendapatkan 330rb per harinya! Kemudian Anda melakukan promosi dan penjualan setiap harinya, maka dalam sebulan total penghasilan Anda mencapai 9,9 juta rupiah! Angka yang fantastis, bukan? Tentunya hal ini bisa Anda dapatkan dengan mendaftar sebagai reseller di Evermos. Mulai dari produk kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti pakaian wanita & laki-laki, busana syariah, produk makanan dan minuman, produk kesehatan, produk kecantikan, dan masih banyakkk lagi. Yuk, tunggu apalagi mari raih penghasilan yang halal dan berkah dengan menjadi reseller di Evermos, proses pendaftaran GRATIS tanpa dipungut biaya apapun. Demikian artikel mengenai rezeki yang berkah, semoga dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi Anda. Jangan lupa sebarkan juga kepada keluarga, saudara, kerabat dan orang-orang terdekat agar lebih bermanfaat. Untuk membaca artikel menarik dan informatif lainnya, kunjungi blog Evermos. Related posts
gMf7hV4. zp89d2akz5.pages.dev/34zp89d2akz5.pages.dev/52zp89d2akz5.pages.dev/61zp89d2akz5.pages.dev/343zp89d2akz5.pages.dev/182zp89d2akz5.pages.dev/372zp89d2akz5.pages.dev/59zp89d2akz5.pages.dev/181zp89d2akz5.pages.dev/54
rezeki halal untuk keluarga